Dia mendapat manfaat dari dukungan Xanana Gusmao, presiden pertama negara itu dan pemimpin Kongres Nasional Rekonstruksi Timor-Leste (CNRT) saat ini.
Ramos-Horta dianugerahi hadiah Nobel untuk perdamaian pada tahun 1996 atas usahanya dalam memfasilitasi penyelesaian konflik di Timor-Leste.
Pada 2008 dia selamat dari upaya pembunuhan.
Presiden baru menghadapi tugas berat untuk mengangkat negara dari kemiskinan.
Timor-Leste masih belum pulih dari dampak ekonomi dari pandemi Covid-19, dan Bank Dunia mengatakan bahwa 42 persen dari populasi hidup di bawah garis kemiskinan.
Dikutip Al Jazeera, presiden berikutnya akan dilantik pada 20 Mei, bertepatan dengan peringatan 20 tahun pemulihan kemerdekaan Timor Timur.
(Kompas.com/Tribunnews.com)