Ustadz Abdul Somad

Ternyata Ustadz Abdul Somad Tak Dideportasi dari Singapura, Suryopratomo Ungkap Fakta soal Izin UAS

Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dai kondang, Ustadz Abdul Somad atau UAS

Hingga akhirnya, UAS dan rombongan dipulangkan kembali ke Batam dengan feri terakhir pada pukul 17.30.

Ia pun mengaku tidak mendapatkan informasi apa pun mengenai alasan dirinya ditolak masuk ke Singapura.

"Tidak ada wawancara. Tidak ada minta penjelasan. Tidak bisa menjelaskan ke siapa. Apakah Singapore sudah berubah menjadi negara mempekerjakan robot? Atau efek Covid 2 tahun?," ujar UAS.

Dubes: Tak dideportasi

Sementara itu, berdasarkan keterangan Duta Besar RI (Dubes RI) di Singapura Suryopratomo, UAS sejak awal tidak diizinkan untuk masuk Singapura lantaran tak memenuhi kriteria warga asing yang berkunjung ke Singapura. Informasi tersebut ia dapatkan dari Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan (ICA) Singapura.

"Informasi yang saya dapatkan dari ICA, UAS tidak diizinkan untuk masuk Singapura karena tidak memenuhi kriteria warga asing berkunjung ke Singapura. Jadi tidak dideportasi karena beliau belum masuk Singapura," ujar Suryopratomo kepada Kompas.com.

Namun demikian, ia enggan memberikan penjelasan lebih detail mengenai kriteria yang tak dipenuhi tersebut.

Selain itu, pihaknya juga mengaku tak menerima informasi dari UAS mengenai pengajuan permohonan bantuan kepada KBRI untuk masuk Singapura.

"Menurut ICA, mereka tidak mengizinkan masuk. Not to land sejak awal," jelas dia.

Ditolak masuk Hong Kong

Sebelumnya, Ustadz Abdul Somad juga ditolak masuk ke Hong Kong pada Sabtu (23/12/2017) lalu.

Dikisahkannya, petugas di bandara tidak memberikan penjelasan apapun dan lalu mengantarnya ke pesawat yang sama untuk keberangkatan kembali ke Jakarta.

Dalam rilisnya, Ustadz Abdul Somad menjelaskan bahwa dia mengira alasan penolakannya adalah karena terkait dugaan terorisme.

"Mereka meminta saya buka dompet. Membuka semua kartu-kartu yang ada. Diantara yang lama mereka tanya adalah kartu nama Rabithah Alawiyah (Ikatan Habaib). Saya jelaskan. Di sana saya menduga mereka tertelan isu terorisme. Karena ada logo bintang dan tulisan Arab", paparnya dalam siaran persnya.

Namun, pemerintah Hong Kong hingga saat ini belum memberikan penjelasan apapun mengenai alasan pencekalan itu.

Halaman
123

Berita Terkini