Indra Keberagamaan (20)
Oleh:Hamdan Juhannis
Rektor UIN Alauddin Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM - Selamat buat kaum multitasking, kaum perempuan hebat pada Hari Kartini.
Perempuan itu diciptakan untuk menjadi tangguh dan berdiri kokoh.
Salah satu ketangguhannya, tidak banyak perempuan lelah jadi perempuan, yang banyak laki-laki.
Beberapa teman saya yang laki-laki sering berandai andai dirinya perempuan.
Saya-pun sering melihat pada banyak ruang dan waktu, laki-laki merubah dirinya jadi perempuan.
Saya tidak bermaksud menyudutkan kaum saya, laki-laki.
Saya juga tidak bermaksud membandingkan antara laki-laki dan perempuan, karena memang tidak sebanding, kalau dibandingkan, 3 banding 1. Tiga kali gradenya perempuan di atas dari laki-laki.
Dasarnya jelas, ketika seorang Sahabat bertanya kepada Rasul, siapa yang harus dihormati, beliau menyebut tiga kali ibu, baru menyebut ayah.
Saya pikir kenapa istilah kodrat selalu disematkan kepada perempuan, karena itu adalah "politik pembatasan" yang mungkin dilakukan oleh laki-laki, tapi saya tidak tahu siapa orangnya.
Karena tanpa pembatasan kodrat, perempuan akan menginvasi ruang-ruang kekuasaan laki-laki tanpa batas, bukan karena kemauannya tapi karena ketangguhannya.
Salah satu ketangguhan kaum perempuan yang membuat laki-laki tergantung padanya sampai kiamat adalah kemampuan "multitasking" yang tidak mungkin dimiliki laki-laki.
Sekali laki-laki menonton bola, sarungnya yang terlepas pun sudah tidak peduli.
Tidak ada kuasa lain yang dimiliki selain fokus pada satu pekerjaan.
Sedih juga sih dengan kelemahan ini.
Dua anak saya suka meminta apa-apa yang sering saya tolak saat saya menonton cuplikan bola atau fokus mengerjakan sesuatu.