TRIBUN-GOWA.COM - Wakil Bupati Gowa, H Abd Rauf Malaganni yang sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) membuka pertemuan penguatan Kemitraan Kampung KB dan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung KB.
Rapat ini digelar dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting di Gowa.
Pertemuan berlangsung di Baruga Karaeng Galesong, Kantor Bupati Jl Mesjid Raya Kecamatan Somba Opu Gowa, Senin (18/4/22).
Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni berharap seluruh pihak terlibat untuk memperkuat kolaborasi menurunkan angka stunting.
Menurutnya, secara nasional Gowa memiliki target pada tahun 2024 angka prevalensi balita stunting 14 persen.
Karaeng Kio sapaanya juga berharap sebelum tahun 2024 target tersebut sudah bisa dicapai.
"Ini bisa kita capai tentunya dengan kerjasama dan kolaborasi yang baik antara semua pihak. Initinya juga agar semua SKPD terkait sapat ikut terlibat dapat melakukan program dan kegiatan yang dapat mendukung percepatan penurunan stunting tersebut," katanya
Ia menyebut, saat ini angka stunting dari tahun ke tahun di Kabupaten Gowa terus mengalami penurunan.
Hasil Reset Kesehatan Dasar (Reskesdas) Tahun 2018 prevalensi balita stunting Kabupaten Gowa sebesar 44,50 persen.
Kemudian tahun 2019, 36,90 persen dan terakhir turun menjadi 33 persen di tahun 2021.
"Melihat perjalanan data balita stunting di Kabuapaten Gowa kita patut bersyukur bahwa prevalensi balita stunting di Gowa selalu menurun. Namun dengan adanya pandemi Covid-19 sepanjang tahun 2020 2021 ini diperkirakan indikator peningkatan kualitas SDM tersebut akan menurun," ucap dia.
Karaeng Kio juga mengatakan untuk terus menurunkan angka stunting di Gowa, Pemerintah telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di seluruh kecamatan, desa dan kelurahan.
Sebanyak 590 tim pendamping keluarga yang dibentuk dengan jumlah kader 1.770.
"Dengan adanya Tim Percepatan Penurunan Stunting diharapkan pemerintah di setiap jenjang wilayah bisa bekerja lebih fokus dan terarah untuk penanganan stunting tersebut,” harapnya.
Sementara itu, Sekretaris Perwakilan Badan Kependudukan dan Kekuarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Selatan, Faisal Fahmi mengatakan bahwa permasalahan stunting ini menjadi isu strategis bangsa Indonesia yang harus diselesaikan karena menyangkut kualitas SDM.