Dalam versi lain, Masjid Raya Campalagian berdiri berupa langgar berdiri tahun 1790 di Parappe atas prakarsa Puanna Laumma.
Jadi Masjid Raya Campalagian dalam perkembangannya memasuki dua periode masing-masing periode Banua di Parappe dan periode Kampung Masigi di Bonde, maka dari periode Banua dan Bonde tersebut, tercatat usia masjid raya sudah berusia 232 tahun (1790-2022), kini masjid tersebut dalam proses renovasi.
Di dalam masjid terdapat tiga makam ulama yang berada dalam masjid.
Diantaranya makam Sayyid Habib Alwi bin Abdullah bin Sahil Jamalullail asal Hadramaut yang juga guru AGH. Muh. Thahir Imam Lapeo itu wafat tahun 1934 dan Makam AGH. Abdul Hamid guru
AGH. Maddepungeng itu wafat 1948.
Semula makam tersebut berada diluar tapi saat pelebaran masjid tahun 1952, makam tersebut berada di dalam masjid.
Di masjid tersebut, Syekh Hasan Yamani mengajar antara tahun 1926 sampai 1937, muridnya dari berbagai daerah termasuk Syekh Shaleh bin Jindan dari Jakarta datang belajar di
Campalagian.
Kini namanya diabadikan dengan berdirinya Pesantren Syekh Hasan Yamani sehak tahun 1980 eksis hingga kini.