Baca tanpa iklan
Tapi itu hak mereka
Saya yakin yang gabung juga paham kalau itu judi
Pas lost aja baru banyak yang berkoar
Maksud saya kalau ngak mau resiko besar jangan mau untung besar & instant
But, its okey itu pilihan hidupnya orang.
Saya mah bodo amat dan tetap menganggap surganya & nerakanya kita biarlah jadi urusan kita.
Ngak perlu deh hakim hakimi orang seakan kalian itu benar. TAPI ITU SAYA NGAK MAU MARAH YAH CUMAN MENGANGGAP ITU PILIHAN ORANG
TAPI KALAU PROFESI ORANG DIMASA LALU DISANGKUT PAUTKAN DENGAN APA YANG YANG MEREKA KERJAKAN BAHKAN PROFESI MARKETING DIHINA HINA, IYA MEMANG SAYA BUKAN SIAPA SIAPA BAHKAN MEREKA ITU BISA DIBILANG KOMPETITOR SAYA TAPI SETIDAKNYA TOLONGLAH HARGAI PROFESI MARKETING YANG BAGI SAYA JANTUNG DISEMUA PERUSAHAAN
BAHKAN YANG MASUK ORANG TERKAYA DI FORBES SEKALIPUN SAYA YAKIN PERUSAHAANNYA TERGANTUNG SYSTEM MARKETINGNYA CONTOH??? Indonesia dll
please Lahh!!! masa SETIAP ADA ORANG SUKSES MALAH DISENTIMEN SIH IH apa lagi masa lalunya orang diangkat angkat.
SEMUA ORANG BERHAK BERUBAH
SEMUA ORANG BERHAK TERIMA RESIKO APA YANG MEREKA LAKUKAN TAPI TIDAK SEMUA BERHAK MENGHINA PROFESI APAPUN YANG ORANG KERJAKAN."
Demikian dia tulis di story akunnya di Instagram.
Donasi Rp 1 M
Beberapa bulan sebelumnya, Nurlinda Dwi Sukti pernah jadi sorotan pemberitaan karena pengusaha berusia 28 tahun itu mendonasikan uangnya sebesar Rp 1 miliar untuk membantu warga terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) karena Covid-19.