Memang sejumlah momen kehidupan yang bisa mempertautkan Prof Tandi, Alm Prof Radi dan saya.
Keakraban kami yang berbasis di kampus Unhas, dalam perjalanan waktu yang cukup panjang, menjangkau kehidupan masyarakat luas. Dalam masa pensiun kami bertiga, kami menggelari kebersamaan bertiga sebagai ‘trio macan tua’.
Dari kampus kami bertiga terlibat dalam dunia politik, lalu ke dunia pemerintahan daerah. Dan semua itu, karena kami bertiga memiliki mentor yang sama, yaitu Alm Prof Ahmad Amiruddin.
Di masa pensiun, begitu banyak pengalaman hidup yang sering kami percakapkan kembali, nyaris semuanya suka dan canda.
Termasuk guyonan canda yang mengundang debat-debat kecil antara kedua senior saya ini dan mendorong saya untuk ngomporin.
Semua itu tinggal kenangan indah, semoga mereka berdua tenang dan damai disisi-Nya.
Selamat Jalan Prof Tandi, hidupmu yang nyaris 80 tahun ini, Engkau telah mengukir banyak sejarah kehidupan.
Bukan hanya keluargamu yang meratapi kepergianmu, melainkan kami semua, teman sejawatmu, murid-muridmu, dan banyak yang lain telah merasa kehilangan. Prof Tandi, Engkau telah menjadi panutan dan acuan dalam pembelajaran hidup. Damai kekallah, disisi-Nya. Aamiin.(*)
Parepare, 31 Januari 2022,-