Namun setelah itu tidak mampu lagi. Terbukti dengan gol kedua Persebaya di menit 54.
Ia menilai gol kedua itu bukan dari kesalahan pemain, tapi bagian strategi Persebaya. Pressing dilakukan mampu membuat konsentrasi pemain buyar.
Selain itu, sisi kiri pertahanan PSM yang dijaga Abdul Rachman paling sering diekploitasi oleh Persebaya.
Abdul Rachman selalu membantu penyerangan dan bertahan. Ketika menyerang, harusnya ada gelandang yang menutup posisinya.
Selain itu, sebelum-sebelumnya Ferdinand Sinaga selalu dimainkan di sayap di PSM.
Tapi, di dua pertandingan dia bermain sebagai striker. Harusnya kata Sadat, Anco Jansen yang dimainkan di posisi tersebut.
Apalagi sebelum kedatangan Ferdinand Sinaga, Anco Jansen telah dimainkan di posisi tersebut.
Ferdinand baru dimainkan ke pinggir setelah menit akhir pertandingan lawan Persebaya. Hasilnya ada perubahan, serangan lebih hidup.
"Ini kita harapkan bisa berlanjut ketika lawan Persik," pintanya.