TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pengamat sepak bola, Budiardjo Thalib menyoroti lini serang PSM Makassar.
Menurut dia, lini serang perlu pembenahan jelang lawan Persik Kediri.
Laga PSM Makassar vs Persik Kediri akan diadakan di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Selasa (18/1/2022) pukul 16.15 Wita.
Budiardjo melihat ada kelemahan di lini depan PSM ketika kalah 1-2 lawan Persebaya Surabaya.
Baca juga: Analisi Pengamat PSM vs Persik, Budiardjo Thalib: Tim Punya Persiapan Baik Bakal Menang
Baca juga: Golgol Mebrahtu Sudah Gabung di PSM Makassar, Joop Gall Bisa Langsung Duetkan 3 Striker Lawan Persik
Baik itu penyerang sayap kiri dan kanan serta striker.
"Saya melihat ada kebocoran PSM ketika menyerang, itu tidak ampuh dan selalu gagal. Dari Yakob Sayuri, Anco Jansen maupun Ferdinand Sinaga," ucapnya dalam Bincang Bola Virtual Tribun Timur, Senin (17/1/2022).
Kebocoran tersebut bisa tertutupi ketika Rizky Eka Pratama dimasukkan. Hasilnya, bisa cetak gol dan perkecil kedudukan.
Pelatih 51 tahun ini meminta PSM mewaspadai permainan Persik.
Sebab, anak asuh Javer Roca memiliki gaya permainan hampir sama dengan Persebaya.
Penguasaan bola, perpindahan bola dari kaki ke kaki yang cepat dan counter attack.
“Persik mirip-mirip Persebaya, bermain dari kaki ke kaki, ball possession yang lebih cepat, transisi yang lebih cepat, ini harus mereka waspadai,” jelas Budiardjo Thalib.
Sementara Sekretaris Jenderal (Sekjen) Red Gank, Sadakati Sukma menyoroti lini pertahanan PSM.
Menurutnya bagaimana pun rapat dan kuatnya lini pertahanan, jika tak diimbangi dengan kecepatan tentu akan kalah.
Bisa dilihat hingga 40 menit, pemain PSM masih mampu mengimbangi permainan Persebaya.
Apalagi dengan counter attacknya.
Namun setelah itu tidak mampu lagi. Terbukti dengan gol kedua Persebaya di menit 54.
Ia menilai gol kedua itu bukan dari kesalahan pemain, tapi bagian strategi Persebaya. Pressing dilakukan mampu membuat konsentrasi pemain buyar.
Selain itu, sisi kiri pertahanan PSM yang dijaga Abdul Rachman paling sering diekploitasi oleh Persebaya.
Abdul Rachman selalu membantu penyerangan dan bertahan. Ketika menyerang, harusnya ada gelandang yang menutup posisinya.
Selain itu, sebelum-sebelumnya Ferdinand Sinaga selalu dimainkan di sayap di PSM.
Tapi, di dua pertandingan dia bermain sebagai striker. Harusnya kata Sadat, Anco Jansen yang dimainkan di posisi tersebut.
Apalagi sebelum kedatangan Ferdinand Sinaga, Anco Jansen telah dimainkan di posisi tersebut.
Ferdinand baru dimainkan ke pinggir setelah menit akhir pertandingan lawan Persebaya. Hasilnya ada perubahan, serangan lebih hidup.
"Ini kita harapkan bisa berlanjut ketika lawan Persik," pintanya.