Bukan hanya itu, Irwan juga menyebut, bahwa salah seorang koleganya, sesama aktivis Muhammadiyah di Yogyakarta, bersedia menguliahkan adik laki-laki Nuraini hingga sarjana di Kota Pelajar itu.
Sekedar informasi, Nuraini memiliki empat orang adik.
Adik laki-lakinya, telah terdaftar sebagai mahasiswa semester satu di salah satu PTS di Pinrang.
Sementara dua adik perempuannya masih duduk di bangku kelas II dan III di SMK.
Adik perempuan bungsunya, masih duduk di bangku SMP.
“Silakan disampaikan kepada orang tuanya untuk dipertimbangkan. Kami tunggu jawaban nanda,” ucap Irwan kepada Nuraini.
FKIP Unismuh Peduli
Di tempat yang sama, Dekan FKIP Unismuh Erwin Akib PhD yang terenyuh mendengar kisah Nuraini, langsung menggelar rapat kilat Bersama Tim FKIP Peduli.
“Khusus untuk adik Nuraini yang masih duduk di kelas III, jika ingin kuliah di FKIP Unismuh, maka semua biaya kuliahnya akan ditanggung Program Beasiswa FKIP Peduli,” jelas Erwin.
Selain itu, FKIP Peduli juga akan berinisiatif memberikan bantuan motor yang bisa digunakan sebagai kendaraan operasional.
“Apalagi kalau Nuraini nanti menjadi pembina di asrama maupun guru di SD Unismuh, tentu membutuhkan kendaraan untuk ke kampus, maupun menjalankan aktivitas organisasi di Tapak Suci dan IMM,” kata Erwin.
Bantuan motor tersebut, lanjutnya, akan diserahkan bersamaan dengan penyerahan bantuan dari Rektor Unismuh Prof Ambo Asse.
Penyerahan bantuan ini digelar saat seremonial penyerahan SK definitif karyawan Unismuh Makassar sebanyak 92 orang, di Lantai 1 Fak Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unismuh. (*)