TRIBUN-TIMUR.COM - Ungkapan cinta tak memandang fisik memang benar adanya.
Ini dibuktikan oleh pasangan lintas budaya Joel dan Helen Fernandes.
Helen mencintai Joel, pria penyandang disabilitas.
Mereka saling jatuh cinta tanpa melihat fisik, menerima kekurangan dan kelebihan satu sama lain.
Dikisahkan Helen, ketika ia dan Joel berkencan, mereka bisa merasakan orang-orang memperhatikan mereka.
"Orang-orang terkejut kan bahwa ada pasangan lintas budaya duduk di kafe pizza," ujar Helen.
Pasangan tersebut sudah menikah selama lebih dari 8 tahun.
Mereka sudah terbiasa dengan stereotipe menantang mengenai hubungan mereka.
"Aku rasa masih ada beberapa hal yang masyarakat kami tidak perbincangkan, Anda tahu, tentang sebuah hubungan… mungkin beberapa dari hal itu adalah hal-hal yang jauh lebih dalam," ujar Helen dikutip dari ABC.
Joel (42) berasal dari Timor Leste dan hidupnya dibantu dengan kursi roda.
Sedangkan Helen (41) adalah terapis okupasi Australia.
Mereka bertemu di tahun 2011 ketika Helen mengunjungi Timor Leste untuk bekerja.
Enam tahun sebelumnya, Joel terlibat dalam kecelakaan mobil yang menyebabkannya menderita cedera tulang belakang, yang artinya ia tidak bisa berjalan dan tidak bisa merasakan bagian tubuh di bawah pusarnya.
Kemudian bertahun-tahun berikutnya, Joel harus bergantung berat kepada kerabatnya karena akses jasa disabilitas di Timor Leste terbatas.
Mendapatkan kursi roda adalah titik balik dalam perjalanannya menjadi merdeka.