Pagi harinya telur tersebut dimasak untuk makanan pagi para santri.
"Kemudian dimakan sama santri pagi dan siang hari," ujarnya.
Keesokan harinya, pada Senin kemarin banyak santri yang merasa sakit.
Gejalanya, sakit perut, dan demam tinggi.
"Totalnya yang saya hitung ada 70 santri, tapi gejala seperti ini sekitar 50 orang," ucap dia.
Dia mengatakan, pihak pondok pesantren memberikan penanganan cepat.
Para santri dilarikan ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden keracunan ini.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa sampai sekarang," ujarnya.
Laporan Wartawan Kontributor TribunTakalar.com, Sayyid Zulfadli