Kisah Pahlawan

Kisah Wolter Mongisidi, Ditangkap di SMP Nasional Makassar dan Dikhianati Kawan Sendiri

Editor: Muh. Irham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Robert Wolter Mongisidi

Salah satu aksi heroik Monginsidi lainnya terjadi sepanjang pekan ketiga Januari 1947.

Pasukan Robert Wolter Monginsidi terlibat kontak senjata dengan pihak Belanda dan berhasil memukul mundur lawan.

Beberapa hari kemudian, terjadi saling tembak-menembak lagi.

Robert Wolter Monginsidi nyaris saja tertangkap, namun dapat meloloskan diri.

Serangkaian perlawanan itu membuat Belanda kini mengenali sosok Robert Wolter Monginsidi dan menggelar beberapa kali razia besar-besaran untuk menangkapnya.

Pada 27 Oktober 1947, kawan-kawan seperjuangan Monginsidi berhasil menyelundupkan 2 granat yang dimasukan ke dalam roti.

Granat pun diledakkan, seisi kompleks penjara kacau-balau. Melalui cerobong asap dapur, Monginsidi dan ketiga rekannya berhasil melarikan diri.

Setahun berselang, Monginsidi terkepung di sebuah gang tak jauh dari SMP Nasional, Makassar. Ia tidak mengira posisinya diketahui oleh Belanda.

Rupanya ada yang berkhianat!

Belakangan diketahui bahwa mereka yang menikam dari belakang itu justru tiga kawan Monginsidi yang sebelumnya sama-sama tertangkap.

Mereka menerima uang suap dari Belanda!

Monginsidi sebenarnya punya sebuah granat yang bisa saja ia lemparkan. Tapi, terlalu tinggi risikonya karena gang tempatnya terkepung itu juga menjadi area pemukiman warga.

Monginsidi pun akhirnya menyerah demi keselamatan rakyat. Tangan dan kaki Monginsidi dibelenggu dengan rantai, kemudian dikaitkan ke dinding tembok tahanan di Kiskampement Makassar.

Dalam masa itu, Belanda kerap membujuk Monginsidi agar mau bekerjasama, tapi ia selalu tegas menolak. Akhirnya, pada 26 Maret, ia divonis akan menjalani hukuman mati.(*)

Berita Terkini