Harga Beras Naik

Jufri Rahman Heran, Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Tinggi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BERAS MAHAL - Sekprov Sulsel, Jufri Rahman, saat ditemui di Rujab Gubernur, Kota Makassar beberapa waktu lalu.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, mempertanyakan mahalnya harga beras meski pasokan dinilai melimpah.

“Bulog mengklaim gudangnya penuh sehingga tidak bisa menampung lagi. Artinya, pasokan beras sebenarnya banyak,” ujarnya, Selasa (12/8/2025).

Menurut Jufri, secara hukum pasar, jika barang melimpah, harga seharusnya turun.

“Tapi kenyataannya harga mahal,” tambahnya.

Ia juga menyoroti kebijakan Bulog kini menerima gabah tanpa standar ketat seperti sebelumnya, termasuk soal kadar air.

“Padahal gabah rentan rusak jika kadar air tinggi. Kalau dipaksa masuk pabrik sebelum dikeringkan, persentase pecahannya akan tinggi,” ucapnya.

Jufri mengungkap, harga memang mulai turun, tapi belum signifikan.

Kondisi ini terus dipantau Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

“Rakyat tidak peduli istilah overstock atau tidak, yang penting beras tersedia dan bisa dibeli sesuai daya beli,” tegasnya.

Ia menilai solusi cepat menekan harga ialah menggelar gerakan pangan murah atau operasi pasar.

Beras harus langsung disalurkan ke masyarakat agar bisa memilih sesuai kemampuan, baik premium maupun medium.

Namun, ia juga mengingatkan, stok di ritel modern masih terbatas.

“Intinya, rakyat harus bisa membeli beras kapan pun dibutuhkan,” ujarnya.

Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto menegaskan, Bulog bertugas mengintervensi pasar.

“Kalau harganya naik, mereka harus lepas beras SPHP supaya normal kembali. Mudah-mudahan secepatnya bisa stabil,” katanya.

Halaman
12

Berita Terkini