Gempa Bumi

Tsunami 0,5 Meter Hantam Pesisir Maluku Tengah, BMKG: Seharusnya Tak Terjadi Tsunami

Editor: Muh. Irham
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi tsunami

TRIBUNTIMRU.COM - Kawasan Kecamatan Tehoru, Maluku Tengah, dihantam tsunami setinggi 0,5 meter, Rabu (16/6/2021).

Tsunami itu terjadi dua menit setelah Kabupaten Maluku Utara diguncang gempa bermagnitudo 6,1 SR. BMKG mencatat, tsunami tersebut hanya berlangsung singkat.

Hal tersebut disampaikan Kepala Stasiun Geofisika BMKG Ambon Herlambang Hudha saat dihubungi Kompas.com, Rabu malam.

“Setelah terjadi gempa kita bandingkan cuma berselang dua menit, muncul tsunami tapi cepat sekali,” kata Herlambang.

Herlambang menjelaskan seharuanya gempa bermagnitudo 6,1 yang mengguncang Maluku Tengah tak menimbulkan tsunami.

Namun tsunami skala kecil yang terjadi muncul karena ada longsoran bawah laut di kawasan tersebut.

“Kami dari BMKG dari awal kan sudah merilis tsunami, tsunami diperkirakan karena longsoran bukan karena mekanisme gempa yang menyebabkan tsunami tapi longsoran bawah laut, kami memperkirakannya itu,” ungkapnya.

“Ketinggiannya cuma 0,5 meter. Kalau berdasarkan pengalaman itu gempa kayak tadi itu seharusnya tidak ada tsunaminya, tapi karena ada longsoran bawah laut, itu perkiraan kami,” ungkapnya.

Dari pantauan yang dilakukan BMKG, ia memastikan jika tsunami yang sempat terjadi telah mereda.

“Jadi untuk tsunaminya sudah aman, boleh dibilang sudah mereda sudah aman lah,” katanya.

Warga mengungsi ke ketinggian

Sementara itu warga di Desa Tehoru, Kecamatan Tehoru, Kabupatean Maluku Tengah panik usai gempa berkekuatan M 6,1 mengguncang wilayahnya pada Rabu (16/6/2021).

Selain karena getaran yang cukup kuat, warga panik karena mereka menyaksikan air tiba-tiba surut lalu pasang setelah gempa.

Hamsal Kinlihu, salah satu warga mengira kejadian tersebut sebagai pertanda tsunami hingga mereka langsung lari ke ketinggian.

“Panik sekali kita di sini mengira itu akan terjadi tsunami karena air tiba-tiba naik jadi kita lari dengan anak-anak ke lokasi ketinggian,” katanya saat dihubungi Kompas.com dari Ambon, Rabu.

Halaman
12

Berita Terkini