Pengampunan di Hari Sepuluh Kedua Ramadan
Oleh
Supratman Supa Athana
Dosen Sastra Asia Barat FIB Unhas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bulan Ramadan dikenal miliki tiga tahapan.
Sepuluh hari pertama adalah rahmat Tuhan.
Sepuluh hari kedua adalah ampunan Tuhan.
Sepuluh hari ketiga adalah berkah Tuhan.
Hari-hari rahmat Tuhan pada 10 hari pertama telah lewat.
Sekarang berada pada 10 hari tahapan kedua yaitu hari-hari ampunan Tuhan.
Salah satu masalah terpenting yang memenuhi pikiran manusia adalah masalah pembebasan dari dosa dan keselamatan dari siksaan abadi.
Oleh karena itu, manusia telah berusaha sepanjang sejarah untuk menemukan jalan ke arahnya.
Al-Quran telah membahas kebutuhan manusia ini dengan cara khusus dan dalam berbagai situasi, telah berbicara tentang kemungkinan untuk menghapus dosa-dosa masa lalu dan mengharapkan pengampunan Tuhan guna membuka jendela harapan ke dalam hati manusia.
Tuhan Yang Maha Esa telah menyediakan banyak cara bagi manusia untuk diampuni.
Tuhan selalu menunggu manusia untuk kembali kepadanya dan mengikuti jalan lurus dan ketaatan.
Bulan suci ini merupakan bulan rahmat, kemurahan dan kasih sayang Tuhan. Inilah salah satu waktu terbaik untuk menerima belas kasihan dan pengampunan ilahi.
Cahaya belas kasihan dan pengampunan ilahi terus-menerus bersinar pada manusia, tetapi cara dan kualitas penerimaan cahaya ini di dalam diri tiap orang berbeda-beda.
Itu sangat bergantung pada pahala dan usaha individu masing-masing.
Untuk menerima dan mendapatkan cahaya suci ampunan memerlukan kemampuan, situasi dan kondisi serta syarat.
Beberapa hal yang perlu dilakukan berdasarkan hadis-hadis Nabi SAW untuk diterima taubat dan ampunan dosa adalah:
1. Berpuasa Ramadhan karena iman,
2. Melaksanakan salat,
3. Amal saleh berupa; Sedekah, Menyantuni fakir miskin dan anak yatim, Melepaskan kesulitan seseorang
4. Membayar zakat,
5. Memaafkan kesalahan orang lain,
6. Mengajar,
7. Dan lain-lain.
“Allah telah menjanjikan kepada orang- orang yang beriman dan beramal saleh, (bahwa ) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar (Surah Al-Maidah ayat 9).”
Pengampunan dosa ini adalah harapan dan kesempatan besar bagi orang yang saleh dan cerdas sesungguhnya.
Ada juga hamba Tuhan yang seolah-olah saleh dan cerdas dengan mengisi hari-hari Ramadan dengan senda gurau, permainan dan relaksasi.
Mereka menghabiskan hari-hari Ramadan dalam ketidaktaatan kepada Allah.
Mereka sangka bahwa jaminan ampunan Tuhan berlaku begitu saja tanpa disertai usaha dan kesabaran.
Amirul Mu'minin berkata, “Hanya orang Ahli Bashirah dan sabar yang membawa pengetahuan ini."
Apa arti dari kesabaran?
Kesabaran artinya; Konsistensi dan integritas di Jalan yang lurus, Tidak menyimpang dari jalan yang lurus, Terus menerus bergerak di jalan yang lurus, Tetap istiqamah, berdiri tegar, dan tidak berhenti melaksanakan dan menyelesaikan tugas.
Sayed Musa Shadr berkata: “Tidak cukup cari Lailatul Qadar di antara tiang-tiang (berdiam) masjid saja! Carilah ampunan dan Lailatul Qadar pada keridhaan ayah, ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, dalam kaitannya dengan silaturahmi, memberi makan orang miskin, memberi pakaian kepada orang tak punya busana, memberikan keamanan atas rasa takut dan mengangkat kezaliman, jadi sponsor naungan anak yatim piatu, membantu orang yang sakit untuk kesembuhannya.’ Carilah itu dalam ridho Tuhan, lepas landas dari dosa, dan perubahan jiwa menjadi jiwa yang Muthmainnah.”
Ya, jadi kembali lagi pada kecerdasan dan iman yang kuat untuk memilih yang benar dan menjauhi kesesatan.
Allah SWT telah membukakan pintu surga dan menutup pintu neraka serta telah membelenggu iblis.
Ini berarti bahwa pintu maaf telah dibuka dengan sangat luas oleh Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Nabi bersabda, “Seseorang benar-benar telah kehilangan diri yang hidup di bulan Ramadan tanpa memgusahakan dosa-dosanya diampuni.”
"Katakanlah 'Hai hamba-Ku yang telah berbuat berlebihan untuk merugikanmu sendiri, jangan putus asa dari rahmat Allah. Karena Allah mengampuni semua dosa. Ya, Dia adalah Pengampun, Yang Maha Penyayang.’(Quran; surah 39: ayat 53)”.(*)
Baca tanpa iklan