PSM memakai 100 persen lokal dengan perpaduan pemain asli Sulawesi Selatan, Papua dan Maluku. Sedangkan Persija memiliki enam pemain ‘bule’.
Dengan komposisi empat pemain asing dan dan dua pemain naturalisasi. Yakni Marc Klok dan Octavio Dutra.
Bahkan di starting lineup Persija langsung menurunkan tiga pemain asing dan dua pemain naturalisasinya.
Ditambah lagi dengan pemain lokal mereka yang merupakan jebolan Timnas seperti Osvaldo Haay, Andritany dan Riko Simanjuntak.
Namun tak membuat PSM gentar. Dengan semangat Siri na pacce, Zulkifli Cc tampil dengan meyakinkan tanpa beban.
Meskipun di menit-menit awal babak pertama pertahanan Juku Eja tak henti-hentinya digempur.
Demi memutus serangan lawan, dua pemain PSM bahkan harus diganjar kartu kuning saat pertandingan baru 10 menit berjalan.
Patrich Wanggai diganjar kartu pada menit 5' kemudian disusul Zulkifli Syukur.
Perlahan tapi pasti, gempuran Marco Simic Cs mampu dipatahkan.
Alhasil PSM akhirnya lebih dulu mencuri gol sekaligus pecah telur menit 46'.
Patrich Wanggai menjadi aktor utama lahilnya gol PSM ini.
Patrich yang didatangkan usai hengkang dari Persebaya Surabaya dipercaya masuk dalam starting lineup menghadapi Macan Kemayoran.
Bertugas sebagai penyerang utama, Patrich Wanggai mampu menjawab kepercayaan itu.
Memanfaatkan assist dari Yakob Sayuri yang menyisir dari kiri lapangan, Patrich mampu lepas dari penjagaan lawan di area kotak pinalti.
Mendapat ruang, ia melepaskan tendangan mendatar ke sisi kiri gawang yang dijaga Andritany.