Gempa Sulbar

Pasca Presiden Jokowi Datang ke Lokasi Gempa Sulbar, Pengungsi Malunda Maneje Masih Kurang Makanan

Editor: Muh Hasim Arfah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulbar mengungsi usai gempa magnitudo 6.2 pada pukul 02.30 Wita dini hari.

TRIBUN-TIMUR.COM- Presiden Jokowi datang ke lokasi Gempa Sulbar di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (19/1/2021) sekitar pukul 11.30 wita. 

Tapi, saat ini masih ada pengungsi Malunda kekurangan makanan di Kabupaten Majene.

Ia disambut oleh Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar.

Jokowi pulang ke pukul 14.45 wita. 

Presiden Jokowi sekitar 2-3 jam lebih di Mamaju.

Presiden Jokowi meninjau langsung Gempa Sulbar di Mamuju Selasa (19/1/2021). (instagram)

Tiba di Mamuju, Jokowi dan rombongan langsung bergerak menuju posko pengungsian bagi warga terdampak gempa.

Ia meninjau kerusakan rumah warga beserta sarana umum yang berlokasi di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene.

Gempa yang berpusat di Kabupaten Majene menggucang Sulbar sejak 14 Januari lalu mengakibatkan 88 orang meninggal dunia terjebak reruntuhan bangunan.

Korban Luka berat 253 orang luka ringan 679 orang. Pengungsi 19.435 orang.

Kemudian warga yang terdampak sebanyak 20.448 orang.

Di Sulbar adal 10 titik pengungsian yakni  Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, dan Desa Limbua di Kecamatan Ulumanda, Kecamatan Malunda, Kecamatan Tapalang, dan Kecamatan Sendana.

Gempa bumi tektonik ini terjadi pada Jumat (15/1) pukul 01.28 WIB atau pukul 02.28 Wita.

Episentrum gempa di Majene terletak pada koordinat 2,98 LS dan 118,94 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 kilometer arah timur laut dari Majene pada kedalaman 10 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (15/1).

Presiden Jokowi berjalan menuju pesawat kepresidenan usai meninjau lokasi terdampak gempa Sulbar di bandara Tampa Padang, Mamuju, Sulbar, Selasa (1812021). Keberadaan Jokowi didampingi langsung oleh menteri PUPR Basuki Hadimuldjono. TRIBUN  TIMURSANOVRA JR (TRIBUN-TIMUR.COM/SANOVRA JR)

Antisipasi Potensi Gempa Susulan, BMKG Pasang Perangkat Informasi Setiap Posko di Mamuju

29 Warga Mamuju Korban Gempa Sulbar Mengungsi di Teppo Pinrang, Berikut Nama-namanya

Ribuan Pengungsi Terancam Kelaparan

Ribuan pengungsi  terancam kelaparan di beberapa  Desa Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).

Mereka menempati tenda tenda darurat yang dibuat secara swadaya oleh masyarakat pasca gempa 6,2 SR mengguncang wilayah itu.

Salah satunya di Desa Mekkatta Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene.

"Sampai saat ini belum ada bantuan pemerintah yang masuk. Yang ada hanya bantuan para relawan mandiri, " kata Husain, salah satu relawan yang berada di lokasi pengungsian, Selasa (19/1/2021). 

Ia sangat prihatin melihat kondisi para pengungsi.

Mulai dari anak, dewasa hingga lansian. Namun sudah empat hari di tenda, tapi belum ada perhatian pemerintah yang masuk.

Bantuan hanya sampai di Posko Induk dan Mamuju.

Padahal di beberapa Desa di Kecamatan Malunda banyak warga yang mengungsi karena dampak bencana alam ini.

"Bantuan Wakil Gubernur sementara menumpuk di posko Induk. Orang mengklaim banyak masuk di Malunda. Padahal tidak," ujarnya.

Meski sudah ada bantuan  dari relawan mandiri, tapi belum mencakup jumlah pengungsi di sana.

Seperti di Desa Mekkatta yang jumlah pengungsi mencapai dua ribuan, baru sekitar 400 yang tercoper bantuan.

"Bantuan hanya lewat semua dan fokus ke Mamuju, bantuan baru ada dari beberapa relawan baru datang setelah teriak teriak di media," paparnya.

Selain membutuhkan kebutuhan makanan pokok, para pengungsi juga membutuhkan pelayanan kesehatan. Banyak pengungsi sudah mengeluhkan sakit seperti gatal gatal dan demam.

Hal sama juga terjadi di Desa Totolisi, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene.

Mereka kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok.

Bantuan yang masuk masih sangat minim.

Anak anak dan orang lansian disana mulai mengeluhkan sakit.

"Tadi dari Tim PKM mulai mendatangi satu persatu posko untuk mendata dan mengecek kondisi para pengungsi," kata Kepala Desa Totolisi,  Kecamatan Sendana, Suardi. (hasan basri/nurhadi/muslimin emba)

Presiden Jokowi Tinggalkan Mamuju, Begini Suasana Pengawalannya

Berita Terkini