TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sejumlah warga Mamuju Sulawesi Barat mengungsi ke Kota Makassar, pasca diguncang gempa 6,2 magnitudo.
Seperti terlihat di Landasan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, Maros, Minggu (17/1/2021) sore.
Puluhan pengungsi itu terlihat tiba menumpangi pesawat Hercules TNI AU, pukul 17.00 Wita.
Pantauan di lokasi, para pengungsi membawa serta sanak keluarganya.
Dua dari mereka tampak menggunakan kursi roda lantaran diduga sakit stroke.
Seorang lainnya tampak hamil tua dan harus dipapah sang suami.
"Kalau saya total ada 15 orang keluarga," kata seorang pengungsi, Edo (51) warga asal Jl Tuna, Kota Mamuju.
Edo mengaku memilih mengungsi ke Kota Makassar agar dapat mengobati trauma atas gempa yang mengguncang Kamis kemarin itu.
Selain itu kata dia, rasa khawatir terus menghantui lantaran gempa-gempa kecil masih sering terjadi beberapa hari terakhir.
"Anak saya masih trauma. Masih sering (gempa) kecil-kecil, tapi jadi mending kita menghindar dulu," ujarnya.
Menurut Edo, kondisi kota Mamuju pasca diguncang gempa sangat memprihatikan.
Sejumlah bangunan, kata Edo, rubuh akibat guncangan itu.
"Ya, barangkali kalau bapak sendiri yang lihat kasihan. Bagaimana ya saya merasakan, pokoknya kasihan," ungkap Edo dengan nadah sedikit lirih.
"Kalau rumah saya tidak rubuh, cuman dalamnya ambruk. Rumah tetangga ambruk," sambungnya menggambarkan kondisi Mamuju.
Ia juga mengungkapkan, para pengungsi di sana sangat membutuhkan makanan. Khususnya air bersih atau air minum. (Tribun-Timur/Muslimin Emba).