Sejarah Terburuk Manusia

Tahun 536, Sejarah Terburuk Manusia, Salju Turun di Musim Panas, Pandemi Covid-19 Tak Ada Apa-apanya

Editor: Arif Fuddin Usman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Bencana gunung meletus. Sejarawan abad pertengahan Michael McCormick menyebut tahun terburuk sejarah umat manusia tahun 536. Terjadi musim panas turun salju, kelaparan

Perak dilebur dari bijih timah, jadi timah hitam merupakan tanda bahwa logam mulia sedang diminati dalam perekonomian yang pulih dari pukulan a seabad sebelumnya, kata arkeolog Christopher Loveluck dari University of Nottingham di Inggris.

Puncak timah kedua, pada tahun 660, menandai masuknya perak ke dalam ekonomi abad pertengahan yang sedang berkembang.

Ini menunjukkan emas menjadi langka karena perdagangan meningkat, memaksa pergeseran ke perak sebagai standar moneter, Loveluck dan rekan-rekannya menulis di Antiquity.

“Ini menunjukkan kebangkitan kelas pedagang untuk pertama kalinya,” katanya.

Namun kemudian, es adalah jendela menuju periode gelap lainnya.

Timbal menghilang dari udara selama Black Death dari 1349 hingga 1353, mengungkapkan ekonomi yang kembali terhenti.

"Kami telah memasuki era baru dengan kemampuan untuk mengintegrasikan rekaman lingkungan beresolusi ultra tinggi dengan rekaman sejarah resolusi tinggi yang serupa," kata Loveluck. "Ini benar-benar pengubah permainan."

Jadi, bersyukurlah, ternyata ada masa-masa yang lebih buruk dibandingkan dengan  yang kita alami di tahun 2020 lalu hingga saat ini dengan adanya pandemi Covid-19.

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan Judul "Mengenang Tahun 536, Tahun Terburuk untuk Hidup dalam Sejarah Umat Manusia, Bikin Pandemi Covid-19 Terasa Tak Ada Apa-apanya

Berita Terkini