Ketika itu, PPP masuk tiga besar dibawah PDI-Perjuangan, dan Partai Golkar.
PPP meraih 58 kursi dengan total jumlah rakyat 11.329.905 atau 12,55 persen.
Sedang pemilu 2019 PPP berada di posisi terakhir. Jumlah suara hanya 6,3 juta.
Kelompok kedua, Suharso Monoarfa menginginkan kehadiran influenser dalam DPP PPP di bawah kepemimpinannya.
Ia menilai, masa sekarang adalah masa digitalisasi yang ditandai kehadiran sosial media yang sangat luar biasa.
"Maka yang diperlukan kelompok pekerjaan. Kita harus punya influenser di DPP. Bukan hanya pengurus yang diurus, tapi pengurus yang urus partai," ujarnya.
Ketiga, Suharso ingin kehadiran kelompok suporter, yaitu organisasi manajemen atau orgamem.
Ia berharap DPP PPP nantinya memiliki koordinasi dari genersi Z hingga X. Ia ingin hadirnya regenerasi dalam DPP PPP.
"Saya hanya dirijen dari orkestrasi, apakah musik merdu atau tidak, maka kira harus bermain dengan disiplin tinggi dan terukur," tuturnya.(*)
Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95