TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Suharso Monoarfa terpilih sebagai ketua umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sabtu (19/12/2020) malam.
Pria kelahiran Mataram, 31 Oktober 1954 itu terpilih secara aklamasi pukul 21.40 Wita dalam Muktamar IX PPP yang dipusatkan di Zona X Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Zona X digelar di Hotel Claro Jl AP Pettarani, Kota Makassar. Sembilan zona lainnya mewakili 34 DPW terhubung melalui virtual.
Dalam menyusunan susunan pengurus DPP, Suharso Monoarfa akan ditemani 12 anggota formatur.
Politikus asal Sulawesi Selatan Amir Uskara juga masuk dalam anggota formatur.
Dalam kepengurusan sebelumnya, Amir Uskara sebagai tokoh asal Sulsel menempati posisi wakil ketua umum DPP PPP.
Putra asal Kabupaten Gowa itu mendampingi Ketua Umum Muhammad Romahurmuziy hingga Plt Ketua Umum Suharso Monoarfa.
Lantas posisi apa yang akan diberikan Suharso Monoarfa kepada Amir Uskara dalam susunan pengurus DPP PPP Periode 2020-2025 ke depan?
Dalam pidato kemenangannya, Suharso Monoarfa memberikan bocoran susunan pengurus DPP PPP untuk lima tahun ke depan.
Ia mengungkapkan ada tiga kategori kelompok yang akan ia akamodir dalam susunan kepengurusannya.
"DPP PPP akan ada tiga kategori," kata Suharso dalam pidato kemenangannya di Hotel Claro Jl AP Pettarani Kota Makassar, Sabtu (19/12/2020) malam.
Pertama, kata Suharso, petugas partai yang punya tugas utama melakukan kerja elektoral.
Menurutnya, kerja elektoral harus dilakukan dari tingkat nasional hingga PAC bahkan ranting.
"Tidak boleh bergesekan. Mudah-mudahan seluruh suara PPP bisa kembali kepada kita," ujarnya.
Ia pun bertekad mengulang kenangan kejayaan PPP pada Pemilu 1999 lalu.
Ketika itu, PPP masuk tiga besar dibawah PDI-Perjuangan, dan Partai Golkar.
PPP meraih 58 kursi dengan total jumlah rakyat 11.329.905 atau 12,55 persen.
Sedang pemilu 2019 PPP berada di posisi terakhir. Jumlah suara hanya 6,3 juta.
Kelompok kedua, Suharso Monoarfa menginginkan kehadiran influenser dalam DPP PPP di bawah kepemimpinannya.
Ia menilai, masa sekarang adalah masa digitalisasi yang ditandai kehadiran sosial media yang sangat luar biasa.
"Maka yang diperlukan kelompok pekerjaan. Kita harus punya influenser di DPP. Bukan hanya pengurus yang diurus, tapi pengurus yang urus partai," ujarnya.
Ketiga, Suharso ingin kehadiran kelompok suporter, yaitu organisasi manajemen atau orgamem.
Ia berharap DPP PPP nantinya memiliki koordinasi dari genersi Z hingga X. Ia ingin hadirnya regenerasi dalam DPP PPP.
"Saya hanya dirijen dari orkestrasi, apakah musik merdu atau tidak, maka kira harus bermain dengan disiplin tinggi dan terukur," tuturnya.(*)
Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95