Wacana Pilgub Sulsel 2022, Ulla Siap, Nasdem Usung Kader, Nurdin Halid Mantap Lawan Nurdin Abdullah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI sudah membahas peluang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2022.
Bahkan, draf usulan revisi Undang-undang Nomor 10 Tahun 2019 tentang pemilihan gubernur, bupati, dan atau wali kota tengah dibahas di Senayan.
Jika dewan setuju, maka pilkada serentak yang seharusnya digelar pada 2023 dimajukan setahun.
Baca juga: Wacana Pilgub Sulsel 2022, Ni’matullah Siap Dicalonkan, PDIP Sulsel Masih Mau Usung Nurdin Abdullah
Terkait hal tersebut, sejumlah tokoh sudah menyatakan sikap maju bertarung pada Pilgub Sulsel 2022.
Di antaranya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid (NH) dan Ni’matullah Erbe.
Nama lain disebut-sebut juga bakal maju bertarung di Pilgub Sulsel adalah Ketua DPW Nasdem Sulse Rusdi Masse Mappasessu (RMS).
“Jaringan saya tetap solid. Sebagai seorang petarung dan pengabdi untuk negeri tidak ada kata menolak,” tegas mantan Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel tersebut.
Baca juga: Wacana Pilgub Sulsel 2022, PPP, PKB Sulsel Siapkan Kader Maju Bertarung, PKS? Kahfi: Masih Dinamis
Pria kelahiran Watampone 17 November 1958 menyampaikan jaringan politiknya masih tetap solid hingga saat ini.
Nurdin Halid adalah kandidat pada Pilgub Sulsel 2018 lalu.
Ketika itu, Nurdin Halid berpasangan Abd Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Azis) meraih 1.162.751 suara atau 27,32 persen suara.
Terpisah, Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel Ni’matullah Erbe menyatakan kesiapannya maju bertarung di Pilgub Sulsel.
“Kita sambut baik jika hal itu benar akan berlaku,” kata Ulla sapaannya, Rabu (18/11/2020).
Baca juga: KPU Siap Gelar Pilgub Sulsel, Nurdin Halid: Pilkada Serentak 2024 Sangat Merepotkan, Ini Alasannya
“Kalau diminta kader maju kami siap kok, tapi ada beberapa faktor yang akan menjadi pertimbangan kami mengingat ada petahana yang akan kita hadapi,” Ulla menambahkan.
Meski siap dicalonkan, Wakil Ketua DPRD Sulsel tersebut mengaku tidak ingin gegabah mendorong kader maju maju bertarung, termasuk mempersiapkan diri.
Ia mengakui jika ada beberapa faktor yang harus jadi pertimbangan partai untuk mendorong kader di Pilgub 2022.
Baca juga: Wacana Pilgub Sulsel 2022, PDIP Masih Mau Nurdin Abdullah, Nasdem Jagokan Kader, Hanura Optimistis
“Ini bukan siap atau tidak, tapi kami memiliki beberapa variabel mendorong kader, sebab kita akan berhadapan calon petahana atau menjadi bagian dari calon petahana,” katanya.
Sementara Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Sulsel Syaharuddin Alrif mengakui partai bentukan Surya Paloh siap kapanpun Pilgub Sulsel digelar.
“Mau 2023 atau dipercepat di 2022 kita siap dong,” tegas Syaharuddin Alrif yang juga Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel itu.
“Kami wait and see dulu. Yang jelasnya kader Nasdem maju, entah cagub ataupun cawagub,” kata Syahar sapaan Syaharuddin Alrif.
Baca juga: Visi Misi Danny Pomanto - Fatmawati Rusdi, Appi-Rahman, Dilan, None-Zunnun di Pilkada Makassar 2020
Nama Ketua DPW Nasdem Sulse Rusdi Masse Mappasessu (RMS) digadang-gadang maju bertarung.
Di DPRD Sulsel, Partai Nasdem mengontrol 12 kursi.
Sementara Sekretaris DPD Partai Hanura Sulsel Affandy Agusman Arief menyatakan sebagai partai politik, Hanura siap kapan saja, termasuk bila dimajukan dari 2023 menjadi 2022.
“Saya memonitoring. Inikan sudah dibahas di komisi II. Apa yang dihasilkan nantinya tentunya kita siap saja,” kata Affandy Agusman Arief.
Hanura Sulsel hanya mengontrol sebiji kursi di parlemen Sulsel.
Baca juga: Selain Nurdin Halid, Peluang Pilgub Sulsel Digelar 2022 Juga Ditanggapi Sekretaris Gerindra Sulsel
Namun, Affandy Agusman Arief menilai itu bisa jadi suara penentu. Iapun mengaku optmistis
Pada Pilgub 2018, Hanura Sulsel juga mengusung pasangan NH-Aziz.
“Nah kita akan selektif lagi di Pilgub 2022. Tentunya melihat banyak faktor utamanya sosok pemimpin yang berpihak pada rakyat,” jelas Affandy Agusman Arief.
Ditanya sosok Nurdin Abdullah (NA) yang telah bekerja dua tahun terakhir, Affandy Agusman Arief tak ingin berspekulasi.
“Masih dini menilainya, kita lihat hingga akhir jabatan. Kinerjanya seperti apa. Kan salah satu ukuran kinerja dilihat dari pertumbuhan ekonomi,” kata Affandy Agusman Arief.
“Sulsel saat ini pertumbuhannya di dua kuartal terakhir masih minus. Meski ini juga dialami provinsi lain, tapi ya masih itulah, masih dini kita menilai,” jelas Affandy Agusman Arief.(*)