Kisah Ustadz Das'ad Latif kerap disampaikannya saat membawakan ceramah.
"Ustadz Das'ad lanjut dengan kalimat lain begini 'Bisa jadi kita serahim, tapi belum tentu sama rezeki dalam merawat orangtua'," kata Zakir Sabara H Wata.
Lebih lanjut, Zakir Sabara H Wata mengatakan, dirinya mengamati pesan itu bersama dengan komentar feedback yang muncul dari anggota grup.
Dia sempat meneteskan air mata saat membaca pesan-pesan dan nasihat itu.
Dia lalu membandingkan dan membayangkan dirinya saat masih merawat kedua orangtuanya, almarhum Aiptu (Purn) Haji Lawata Rahmat bin Rammade dan almarhumah Hajjah Halijah binti Taliu (ibu).
Saat ayahnya masih hidup, tinggal di Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Zakir Sabara H Wata juga kerap memijat, melakoni aktivitas seperti dilakukan Husain Abdullah.
"Sejak kecil di masa lalu, saya juga sering diminta memijat ibu dan terutama bapak saya. Yang terbayang saat itu, ketika kita masih anak-anak, kadang merasa kesal karena merasa hanya kita yang sering disuruh memijat," tutur Zakir Sabara H Wata dengan nada haru.
Kepada ibunya, Zakir Sabara H Wata kerap tidur bersama dan bahkan hingga setelah menikah.
Pesan dan nasihat itu mengingatkan kita dan menyadarkan tentang hikmah di balik perlakuan kita kepada orangtua semasa hidupnya.
"Kepada kita yang masih bersama orangtua, masih diberi kesempatan untuk mengabdi (agar) memberi yang terbaik kepada orangtua. Berikanlah perlakuan yang terbaik, berikanlah perhatian yang terbaik. Berikanlah kasih sayang yang terbaik kepada orangtua kita, mumpung kita masih diberi kesempatan," ujar Zakir Sabara H Wata, ayah 3 putra dan putri.
Selengkapnya, tonton videonya di bawah ini.