Hari Sumpah Pemuda

Ini Pernyataan Sikap Gerakan Rakyat Makassar di Hari Sumpah Pemuda

Penulis: Rudi Salam
Editor: Suryana Anas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gerakan Rakyat Makassar gelar unjuk rasa tolak Omnibus Law di bawah fly over, Jl Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Rabu (28102020) siang.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada hari ini, Rabu (28/10/2020), ratusan massa kembali turun ke jalan di Kota Makassar.

Salah satunya adalah massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Makassar.

Massa Gerakan Rakyat Makassar mulai mendatangi fly over, Jl Urip Sumoharjo, Kota Makassar sekitar 13.50 Wita.

Tuntutan massa aksi masih sama, yakni menolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja.

Pantauan tribun-timur.com di lokasi, massa terlihat membentangkan spanduk tuntutan.

Spanduk tersebut bertuliskan "Mosi tidak percaya: cabut Omnibus Law Cipta Kerja dan bentuk dewan rakyat".

Massa aksi juga silih bergantian berorasi menyampaikan tuntutannya.

Massa aksi yang menggunakan dresscode hitam merah tersebut juga membagikan selebaran kepada pengguna jalan.

Selebaran tersebut berisikan pernyataan sikap dan tuntutan Gerakan Rakyat Makassar. Berikut isinya:

Pernyataan sikap Gerakan Rakyat Makassar peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Potensi 2020.

Mosi Tidak Percaya: Cabut Omnibus Law dan Bentuk Dewan Rakyat

Hari ini, tanggal 28 Oktober. Kita memperingati hari Sumpah Pemuda, dengan kesadaran dan keresahan atas lingkungan yang rusak karena terus dieksploitasi, masa depan yang terancam karena bencana krisis iklim kedepan yang akan dihadapi, pelaku kekerasan dan pelecehan seksual sangat jarang yang diadili, berekspresi, partisipasi dan demokrasi dibatasi, kondisi ekonomi yang terus memburuk sehingga kesempatan kerja yang semakin minim.

Masa depan para pemuda penerus bangsa dipertanyakan.

Pemuda dan masyarakat sudah mendesak DPR RI untuk segera mengesahkan UU Penghapusan Kekerasan Seksual, tapi naasnya RUU-nya malah dikeluarkan dari prolegnas.

Pemuda dan masyarakat sudah bersuara lantang menolak Omnibus Law - UU Cipta Kerja. Tapi di tanggal 5 oktober kemarin, kita juga sudah menyaksikan suara kita tidak menjadi pertimbangan bagi wakil rakyat lagi.

Halaman
123

Berita Terkini