Polimarim

Prof Jasruddin Uji Karya Ilmiah Terapan 3 Taruna-Taruni Polimarim Pakai Bahasa Inggris, Ini Hasilnya

Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Arif Fuddin Usman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala LLDikti Wilayah IX Sulawesi Prof Dr Jasruddin MSi didampingi Direktur Politeknik Maritim AMI Makassar Amrin Rani saat menguji taruni Polimarim di aula kampus Polimarim, Jl Nuri Baru No 1, Makassar, Senin (12/10/2020).

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Prof Jasruddin turut menguji dalam Ujian Karya Ilmiah Terapan di kampus Politeknik Maritim AMI Makassar (Polimarim), Jl Nuri Baru No 1, Senin (12/10/2020).

Tidak kurang ada tiga orang Taruna-Taruni Polimarim yang diuji kapasitas penguasaannya dalam karya ilmiah terapan yang disusunnya.

Tiga taruna tersebut bagian dari 338 orang yang akan mengikuti Ujian Karya Ilmiah Terapan selama tiga hari, Senin-Rabu (12-14/10/2020).

Baca juga: Polimarim Lepas 140 Taruna Prodi Manajemen Pelabuhan Lakukan Praktik Darat, Tersebar di 34 Instansi

Baca juga: Tahun Politik 2020, Kodim 1408/BS Ajak Warga Makassar Jaga Situasi Aman Nyaman Kondusif di Polimarim

Bahkan dalam menguji kemampuan ketiga taruna tersebut, Prof Jasruddin menggunakan Bahasa Inggris secara aktif.

Dan hasilnya, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX Sulawesi tersebut dibuat terkejut.

Prof Jasruddin tak menyangka jika ketiganya sangat menguasai karya tulis yang disusunnya plus kemampuan bahasa Inggris yang baik.

Kepala LLDIKTI Wilayah IX, Prof Jasruddin (dok tribun timur)

"I'm Surprised. Saya sangat terkejut dengan jawaban-jawaban yang diberikan ke saya dalam tiga sesi ujian taruna tadi," ujarnya.

Yang pertama, jelas Prof Jasruddin mengatakan, "Anak-anak ini sangat paham dari segi metodologi penelitian yang dia lakukan."

"Saya tanyakan teori tentang metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Mereka mampu menjawabnya dengan sangat bagus," jelas mantan Direktur Pascasarjana UNM ini.

Baca juga: Kuliah Lapangan, 48 Taruna Polimarim Dapat Ilmu Pengelolaan Lingkungan Hidup dari Pelindo 4 Makassar

Baca juga: Amrin Rani Terpilih Aklamasi Jadi Direktur Polimarim Periode 2020-2024, Ini Visi Misinya ke Depan?

Kemudian yang kedua, Guru Besar ilmu fisika ini mengatakan, taruna memang sangat menguasai ketarampilan daam bidangnya.

"Yang perempuan memang menguasai perkapalan di darat. Dia menjelaskan  secara detail tentang lokasi penelitian dan obyek penelitiannya," jelas Prof Jasruddin.

"Saat saya mengatakan Itu kapal-kapal kan sama jadi pasti akan sama.

"Dia jawab, itu berbeda. Jadi setiap kapal itu memiliki proses berbeda dan perlakuan berbeda," lanjutnya. 

Kepala LLDikti Wilayah IX Sulawesi Prof Dr Jasruddin MSi saat menguji taruni Politeknik Maritim AMI Makassar (Polimarim) di aula kampus Polimarim, Jl Nuri Baru No 1, Makassar, Senin (12/10/2020). (dok humas polimarim)

Kemudian yang ketiga, guru besar yang menyelesaikan studi S1 di Institut Teknologi Bandung itu mengatakan kemampuan bahasa inggris mereka sangat bagus.

"Mereka memiliki kemampuan bahasa Inggris yang lebih bagus dari saya.

"Saya memiliki keterbatasan dalam bahasa inggris maritim. Tapi mereka paham itu," katanya.

"Lalu saya terkejut karena mereka mampu menjelaskan dalam bahasa inggris yang bagus tentang bagian-bagian kapal.

"Seperti yang (taruna dari) teknik permesinan," jelas Prof Jasruddin dalam ujian luar jaringan yang menerapkan protokol kesehatan tersebut.

Kampanyekan Kuasai Bahasa Asing

Dengan kondisi tersebut, Prof Jasruddin ingin terus mengampanyekan tentang kemampuan bahasa Asing.

"Kita harus menciptakan tenaga kerja seperti ini. Yang menguasai keterampilan di bidangnya dan tambahan adalah bahasa asing yang mumpuni," ujarnya.

Untuk semua hal itu, Prof Jasruddin mengemukakakn kalau semua yang terjadi di Polimarim ini harus dikampanyekan,

Baca juga: Sinopsis Jodha Akbar Episode 26 Part 2, Tayang ANTV 13 Oktober 2020, Jalal Ceraikan Ruqaiya, Kaget

Baca juga: Lagi, Dinar Candy Ketagihan Jual Celana Dalam, karena Sepi Job, Kali Ini yang Bagaimana & untuk Apa?

"Kalau kita mau membuat mahasiswa kita menjadi siap kerja setelah lulus. Semua yang terjadi saat saya menguji itu harus dimiliki mahasiswa," ujarnya.

"Dan itu tadi semua terjadi karena kurikulum yang baik. sumber daya manusia yang baik, pengajar atau dosen yang baik," puji Prof Jasruddin.

"Hasilnya hari ini benar-benar mengejutkan saya. Jangan-jangan Pak Direktur memberikan taruna yang dipilih ke saya. Ternyata dilakukan secara acak/random."

Apalagi kedatangan Prof Jasruddin untuk menguji taruna-taruni Polimarim ini sudah yang kedua kali.

Taruni-taruni Politeknik Maritim AMI Makassar (Polimarim) merayakan kesuksesan setelah mengikuti ujian karya imiah terapan di aula kampus Polimarim, Jl Nuri Baru No 1, Makassar, Senin (12/10/2020). (dok humas polimarim)

"Ini sudah yang kedua kalinya saya ikut menguji di sini dan saya tak meragukan lagi kapasitas taruna-taruni yang dimiliki," jelasnya.

"Sekali lagi saya saat ini lagi mengkampanyekan kemampuan bahasa Inggris. Ini modal yang wajib dimiliki," lanjutnya.

"Yang cewek tadi sangat fasih karena sudah mengikuti kursus di Pare, Kediri. Terus yang dari Palopo tadi saya lupa dimana dia belajar," puji Prof Jasruddin

Dengan apa yang dialaminya, Kepala LLDikti Wilayah IX Sulawesi menyebutkan Polimarim sebagai salah satu model terbaik bagi perguruan tinggi vokasi.

Selain itu, keberadaan Polimarim yang tak lain perguruan tinggi swasta tapi mampu bersaing dengan yang negeri.

"(Polimarim) Ini adalah perguruan tinggi swasta yang sangat bagus. Tidak kalah dari yang negeri. Bahkan di sini fasilitas laboratoriumnya sangat bagus," pungkasnya.

Sertifikat Kompetensi

Direktur Polimarim AMI Makassar Amrin Rani SE MM saat mendampingi Kepala LLDikti Wilayah IX Sulawesi, Prof Jasruddin mengatakan pihaknya menjunjung komitmen tinggi untuk kualitas.

Karena itu, jelas Amrin, pihaknya membekali semua lulusan dengan sertifikat kompetensi atau keahlian.

"Semua taruna-taruni kami di Politeknik Maritim AMI Makassar mengikuti uji kompetensi sebelum lulus dari kampus," tegasnya.

• Polimarim AMI Makassar Teken MoU dengan PT Seven Offshore Group, Apa Saja Item Kerja Samanya?

• 229 Taruna Tingkat Akhir Polimarim Ujian Karya Tulis Ilmiah Terapan, Segini yang Raih Nilai A?

Khusus Program Studi Teknik Permesinan Kapal dan Studi Nautika sudah pasti karena mendapatkan pengakuan dari IMO dan BPSDM Perhubungan Laut.

Tak ketinggalan pula untuk Prodi Manajemen Pelabuhan dan D4 Transportasi Laut, wajib uji kompetensi yang dilaksanakan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Bahkan, Amrin mengatakan tidak akan menandatangani ijazah mereka yang telah diwisuda, jika belum lulus uji kompetensi.

Direktur Polimarim AMI Amrin Rani bersama Owner PT Samudera Indonesia Masli Mulia (dok humas polimarim)

"Uji kompetensi ini, wajib untuk semua taruna-taruni prodi Manajemen Pelabuhan. Karena ini akan menjadi pendamping ijazah," ujarnya.

”Kegiatan uji kompetensi selama ini dilakukan bersama LSP Translog yang sudah beberapa kali kami lakukan di Polimarim," lanjutnya.

Ke depan, jelas Amrin Rani, kegiatan ini akan dilakukan secara berkesinambungan setiap tahun untuk taruna-taruni.

• Ketua Harian DPKP Capt Rudiana Bawakan Kuliah Umum di Polimarim Menyoal SDM Kepelautan, Ini Jelasnya

• Sekpel LLDikti Wilayah IX Sulawesi Janjikan Beasiswa untuk Taruna Polimarim AMI Makassar

Kegiatan Uji Kompetensi ini sesuai dengan Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Nomor 59 tahun 2018.

Isinya tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi, Gelar, dan Tata Cara Penulisan Gelar di Perguruan Tinggi.

Dari Permen tersebut, semua sekolah tinggi, universitas, dan sekolah vokasi diharapkan melakukan uji kompetensi guna mendapatkan surat keterangan pendamping ijazah (SKPI).

"Sesuai peraturan menteri, uji kompetensi ini bagian untuk memberikan sertifikat keahlian untuk lulusan sebelum diwisuda," ujar Amrin.

"Jadi kegiatan ini statusnya wajib, karena semua lulusan perguruan tinggi harus punya sertifikat kompetensi pendamping ijazah atau SKPI," jelasnya.

Keberadaan SKPI ini, juga menjadi bekal bagi lulusan Polimarim untuk bisa bersaing di dunia kerja, tidak hanya dengan ijazah. (*)

Berita Terkini