Lanjut AKP Ramli, Sul menikam Marcel di bagian punggung belakang dan diperkirakan tembus hingga ke jantung.
"Setelah datang lalu tiba-tiba pelaku menusukkan ke jantungnya dengan sebilah badik dari belakang," ujarnya.
Marcel yang menderita luka tikaman, pun melarikan diri menghindari amukan Sul.
Sambil bercucuran darah, ia berlari ke Jl Dg Tata 1 Lorong 3. Tidak lama, Marcel yang diduga kehabisan darah pun tergeletak dan akhirnya meninggal dunia.
"Nggak (tidak) sempat berkelahi langsung ditikam saja. Satu saja pelaku, langsung ditikam dari belakang kemudian (korban) lari langsung terumpas di jalan karena mungkin kehabisan darah atau tenaganya habis sehingga di jalan tergeletak," tuturnya.
Hal senada diungkapkan Syamsuddin (41). Pengemudi becak motor (bentor) yang saban hari menunggu penumpang di pertigaan Jl Bontoduri 6 Lorong 7.
Saat peristiwa penikaman itu berlangsung, Syamsuddn mengaku berada di lokasi kejadian.
Sebelum menikam, Marcel, Sul semoat berbincang dengannya dan membahas soal air galon Marcel yang keruh.
"Jadi sempatji duduk-duduk, dia (Sul) bilang tadi kurang ajar itu pengantar galon (Marcel) pucat (keruh) airnya baru tidak datang na ganti," ujar Syamsuddin.
Tidak berselang lama, Sul yang berbincang dengan Syamsuddin dan beberapa warga lainnya, Marcel pun melintas membawa galon.
"Pas mau lewat ini Marcel, dihadangmi sama ini pelaku (Sul). Tiga kali saya lihat dipukul, baru natikam belakangnya, jatuh ini korban bangunmi baru larimi," ujarnya.
Syamsuddin dan warga lainnya hendak menghalau amukan Sul. Namun kata dia, warga enggan mendekat lantaran melihat Sul yang masih emosi sambil meneteng badik yang terhunus.
"Tidak beraniki mendekat karena bawa badik, baru nakasih goyang-goyang badiknya," kata Syamsuddin.
Kini, Sul mendekam di sel tahanan Polsek Tamalate Makassar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sementara, jenazah Marcel dibawa Tim Forensik ke ruang jenazah Biddokkes Polda Sulsel.(Tribun-Timur/Muslimin Emba).