PSBB Jakarta

3 Menteri Jokowi Komentari Kebijakan Anies Baswedan Terkait PSBB Jakarta,Keluhkan Saham dan Logistik

Editor: Rasni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Foto Presiden Jokowi dan Anies Baswedan 14052020

TRIBUN-TIMUR.COM -  Semakin tingginya kasus positif Virus Corona membuat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengambil langkah tegas. 

Pihaknya kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) mulai 14 September 2020. 

Hal itu mendapat respon beragam dari tiga menteri kabinet Indonesia maju. Ada yang keluhkan soal saham, logistik dan perekonomian secara umum.

Para pembantu ekonomi Presiden Joko Widodo ( Jokowi) tersebut menilai, penerapan kembali PSBB bisa berdampak pada ekonomi yang saat ini sudah mulai bergeliat setelah sebelumnya terpukul karena penerapan PSBB Jakarta pada Maret lalu.

Camat Biringkanaya Tamu Pertama Swab Massal Tim PCR Pemprov Sulsel

BREAKING NEWS: Lagi, 7 Nelayan Kodingareng Dikabarkan Ditangkap Polair Polda Sulsel

Sosialisasi Hasil Rapimnas, LDII Sulsel Silaturahmi Pengurus MUI Sampaikan 8 Program Kerja

Berikut tiga menteri ekonomi Jokowi yang menilai PSBB DKI Jakarta bisa berdampak negatif pada perekonomian nasional.

1. Airlangga Hartarto (Menko Ekonomi)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) karena tertekan oleh pengumuman PSBB DKI Jakarta.

Pada Kamis (10/9/2020) pada pukul 10.36 WIB, IHSG turun tajam sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin. Padahal, menurut Airlangga, sebelumnya kinerja indeks saham sudah mulai bergerak ke arah positif.

"Beberapa hal yang kita lihat sudah menampakkan hasil positif berdasarkan indeks sampai dengan kemarin," ujar Airlangga dalam video conference.

"Hari ini masih tidak pasti karena announcement Gubernur DKI tadi malam, sehingga indeks tadi pagi sudah di bawah 5.000," jelas dia.

Andi Baso Sugiarto Kr Tompo Terpilih Pimpin AFK Jeneponto

VIDEO: Tim Dokter Garansi Kualitas Hasil Pemeriksaan Kesehatan Cakada Bebas Intervensi

Tanpa IPAL, Dewan Soroti Pembangunan Puskesmas Kading Bone

Di sisi lain, menurut Airlangga, keputusan Anies untuk menarik rem darurat sangat berpengaruh terhadap perekonomian.

Sebab, menurut dia, kinerja perekonomian tak hanya dipengaruhi oleh kondisi fundamental, tetapi juga kepercayaan masyarakat dan publik.

"Kita harus melihat gas dan rem ini. Kalau digas atau rem mendadak itu tentu harus kita jaga confident publik. Karena ekonomi tidak hanya fundamental, tapi juga sentimen, terutama untuk sektor capital market," ujar dia.

2. Agus Suparmanto ( Mendag)

Mendag Agus Suparmanto memperingatkan dampak PSBB DKI Jakarta. Menurut dia, pemberlakuan PSBB bisa berpotensi mengganggu kelancaran distribusi barang, apalagi mengingat peran Jakarta dalam aliran distribusi nasional.

Halaman
123

Berita Terkini