Sementara itu indikator Output mencakup komponen jumlah artikel ilmiah terindeks per dosen, kinerja penelitian,
kinerja kemahasiswaan, jumlah prodi yang terakreditasi/bersertifikasi internasional.
Terakhir yakni Indikator Outcome mencakup Kinerja Inovasi, Persentase lulusan yang memperoleh pekerjaan dalam waktu 6 bulan,
Jumlah sitasi per dosen, Jumlah patent per dosen, dan Kinerja pengabdian masyarakat.
Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, menyambut bahagia capaian ini.
Ia menyebut dalam beberapa tahun terakhir ini, Unhas telah masuk dalam Klaster I perguruan tinggi, namun baru kali ini mencapai posisi 7.
“Ini semua berkat dedikasi dan kerja keras sivitas akademika Unhas, yang didukung oleh kekompakan dan kerja sama.
"Kita selama ini ada di posisi 8. Untuk naik ke atas itu tantangannya luar biasa. Tapi saya bilang ke teman-teman, asal kita kerja sama, InsyaAllah bisa,” paparnya via rilisnya ke tribun-timur.com.
Prof Dwia berharap posisi ini menjadi penyemangat untuk bekerja ulet dan berkontribusi lebih optimal dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul untuk pembangunan nasional.
Hal ini juga diharapkan dapat menjadi motivasi bagi sivitas akademika untuk terus melahirkan inovasi yang bermanfaat untuk masyarakat dalam meningkatkan daya saing bangsa.
“Indikator input kita berhasil mencapai skor sempurna, satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang mencapai nilai ini.
"Ini menandakan SDM kita paling unggul. Artinya, kita memiliki modal besar untuk meningkatkan capaian pada indikator proses, output, dan outcome,” sambungnya.
Capaian ini sekaligus juga menjadi bukti bahwa perguruan tinggi di luar Pulau Jawa juga dapat menunjukkan kualitas yang unggul.
“Semoga ini dapat memotivasi perguruan tinggi lain, terutama di Indonesia Timur untuk meningkatkan kualitas,” tutupnya.
Perguruan Tinggi Klaster 1 Tahun 2020: