Ia memaparkan perbedaan kurikulum darurat tersebut dengan kurikulum biasa yang digunakan saat pembelajaran tatap muka.
Menurut Nadiem, pada kurikulum baru nantinya sistem penilaian akan lebih ringkas bagi guru.
Selain itu, pembelajaran akan lebih banyak kembali ke kompetensi dasar.
"Di mana semua standar pencapaian yang tadinya sangat merepotkan guru untuk beradaptasi karena dikejar tayang kurikulum, jadi semakin ramping," jelas mantan CEO Gojek tersebut.
"Fokus kepada kompetensi inti dan dasar yang benar-benar fondasi," tambahnya.
Meskipun segera diluncurkan, Nadiem belum mengungkap sebutan bagi kurikulum baru tersebut.
Ia mengonfirmasi kurikulum ini akan diterapkan bagi semua jenjang pendidikan.
"Ada SD, SMP, SMA," terang menteri 36 tahun tersebut.
Presenter Najwa Shihab meminta narasumbernya ini menjelaskan lebih lanjut tentang kurikulum tersebut.
"Pembedanya dengan kurikulum yang sekarang ada di mana?" tanya Najwa.
"Penyederhanaan secara dramatis. Sehingga yang tadinya harus di-cover oleh guru-guru kita sekarang terfokus kepada yang benar-benar esensial," papar Nadiem. (*)