“Dari hasil penyelidikan kita di TKP, memang kita merasa curiga, bahwa kejadian tersebut bukan perbuatan manusia. Lalu kita menyarankan kepada pemilik agar merapikan kandang ternak tersebut, sambil polisi mencari informasi,” kata Aiptu Walpon Baringbing.
Usulan itu dituruti oleh Saut Simanjuntak. Ia membuat kandang baru terbuat dari kawat besi.
Namun, pada Jumat (19/6/2020) pagi, pemilik Saut kembali melaporkan kasus serupa. Kali ini yang terbunuh satu ekor ternak babi di kandangnya.
"Atas kejadian tersebut, kita sudah melakukan koordinasi dengan BKSDA, agar melakukan penelitian. Karena dengan matinya ternak tersebut kuat dugaan bukan perbuatan manusia, maka selaku ahli dalam hal ini adalah BKSDA. Kita serahkan dulu penelitiannya kepada mereka, dan sejauh ini kita masih menunggu hasilnya," terangnya.
• Dulu Viral dan Terkenal, Ternyata Gini Wajah Asli Personil Kuburan Band Tanpa Riasan, Cek Foto-foto
Saat ini, masyarakat setempat dibantu kepala desa serta pihak Kecamatan Siborongborong melakukan ronda malam untuk mengantisipasi kejadian serupa.
Kepala Desa Pohan Tonga, Walben Siahaan, mengatakan peristiwa tersebut sudah terjadi sejak beberapa hari belakangan.
Ia menyebutkan bahwa warga desa penasaran tentang makhluk pengisap darah yang sudah membunuh ratusan ternak.
“Sudah ratusan ternak yang mati. Ada ayam, bebek dan babi. Herannya makhluk misterius itu hanya mengisap darah, namun tidak memakan bangkainya. Sampai saat ini kita masih berusaha mencari keberadaannya,” katanya.
Selain ternak Saut Simanjuntak, makhluk misterius itu juga menyasar ternak milik warga lainnya.
Sejumlah warga pemilik ternak yang mati juga mengungkapkan kegelisahannya atas peristiwa itu.
Makhluk misterius itu diduga tidak mengenal waktu siang atau malam hari menyerang ternak mereka.
Saut Simanjuntak yang mengalami kerugian paling banyak, mengaku sudah kehilangan lebih dari 200 ekor ayam.
Belum lagi bebek dan ternak babinya yang tak luput dari serangan makhluk misterius tersebut.
“Kalau soal kerugian materi, sudah pasti banyaklah. Ayam saya saja sudah lebih dari 200 ekor yang mati, bebek juga banyak. Herannya lagi ternak babi pun ikut mati,” ungkapnya dan berharap masalah itu bisa segera teratasi.
Warga Memburu hingga ke Hutan
Sementara itu, Mangatur Hutasoit, warga yang turut melakukan perburuan makhluk misterius tersebut, mengatakan, hewan ternak yang mati beberapa waktu terakhir terlihat seperti dimakan oleh makhluk buas.
Pada bagian tubuh ternak ini terdapat bekas luka seperti gigitan di bagian leher. Darah hewan ternak itu habis diisap, tetapi dagingnya utuh.
Yang membuat warga heran, bebek dan ayam yang mati itu berada di dalam kandang pagar kawat besi. Namun, kawat besi itu pun ternyata dirusak.
“Cuma darahnya (hewan) aja diisap, dagingnya gak ada yang dimakan. Makanya heran kita,” ujarnya.
Kejadian itu memaksa warga untuk berjaga-jaga baik siang maupun pada malam hari.
Mangatur Hutasoit bersama sejumlah warga juga melakukan perburuan hingga ke kawasan hutan setempat.
Selain itu, mencuat dugaan berbau mistis terkait kematian hewan ternak itu.
Menurut Mangatur, ada dugaan makhluk misterius tersebut adalah "homang" atau "sigulambak".
Bagi kalangan masyarakat Batak, "Homang" dikategorikan hewan yang dianggap mistis lantaran bertubuh besar dengan badan yang ditumbuhi bulu lebat serta gigi taring yang tajam dan memiliki kuku panjang.
Konon "Homang" tinggal di pedalaman hutan dan sering meniru suara manusia hingga membuat orang tersesat di tengah hutan.
"Homang" beserta ceritanya sudah lama tidak terdengar, dan dianggap usang dewasa ini.
Namun, pada perburuan hari ketiga yang lalu, menurut Mangatur, jejak dan tanda yang mereka lihat tidak jauh berbeda dengan cerita para orang tua dan sesepuh di Tapanuli tentang keberadaan "Homang" di desa itu.
(Jun-tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul AKHIRNYA Makhluk Misterius Pengisap Darah Ternak di Taput Terekam CCTV,