Kebun Sayur di Stadion Mattoanging

Cerita Kebun Sayur di Stadion Mattoanging, PSM dan Liga 1 2020 Stop? Dampak Corona, Siapa yang Tanam

Penulis: Wahyu Susanto
Editor: Arif Fuddin Usman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kebun Sayur. Sanusi alias Bece (insert) yang menyulap sebagian tribun terbuka Stadion Mattoanging menjadi kebun sayur dengan menanam sawi hijau dan kangkung, Jumat (22/5/2020).

Bahwa, selama tanaman tersebut berstatus jangka pendek tak masalah untuk ditanami. Daripada yang tumbuh rumput liar.

Skuad PSM Makassar saat menggelar pemanasan sebelum latihan di Stadion Mattoanging, Makassar beberapa waktu lalu (Wahyu/Tribun Timur)

Asalkan tanaman tersebut tidak masuk dalam golongan yang tinggi seperti pohon pisang, dan lain sebagainya.

"Kalau di kampung 20 sampai 25 hari siap panen. Karena tidak ada kegiatan kita manfaatkan ini lahan," imbuhnya.

PSM hanya Status Sewa

Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim yang dikonfirmasi terpisah menambahkan pihaknya lepas tangan dengan adanya kebun dalam stadion.

Sebab sejauh ini, PSM Makassar merupakan pihak ketiga untuk menggunakan stadion sebagai markas di Liga 1.

"PSM adalah penyewa. Kami menyewa untuk pertandingan dan latihan," kata Sulaiman Abdul Karim.

"Jadi selama masa pandemi dan latihan sekaligus pertandingan ditiadakan, kami tidak tahu sama sekali bagaimana kondisi stadion," lanjutnya.

Sering Jadi Pemain Cadangan di PSM, Kini di Usia 37 Tahun Jadi Asisten Pelatih Klub Liga 1 Borneo FC

Pernah Ditolak PSM Saat Seleksi Tahun 2012, Nama Riko Simanjuntak Melejit, Juara Bersama Persija

Pihak YOSS disebut-sebut Bece yang memberinya izin untuk mengelola area stadion menjadi kebun.

Walau diketahui, status stadion telah resmi jatuh ke tangan Pemprov Sulsel beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sulsel, Andi Arwin Azis juga tidak mengetahui adanya kebun di Stadion Mattoanging.

Tanaman sayur-sayuran di area bagian utara dalam Stadion Mattoanging, Jumat (22/5/2020) (dok tribun timur)

Meski demikian, pihaknya memang mengakui jika pengelolaan belum jatuh ke tangannya.

"Karena kami belum dapat kunci Stadion Mattoanging," ungkap Andi Arwin Azis.

Namun pihaknya tetap menjalankan proses rehabilitasi stadion peninggalan Pekan Olahraga Nasional (PON) 4 tahun 1957.

Bahkan proses audit bangunan dinyatakan selesai sekaligus saat ini proses penyusunan Dokumen Evaluasi Lingkungan HIdup, sejenis Analisis Mengenai Dampak LIngkungan atau Amdal. (wahyu susanto)

Berita Terkini