Tokopedia di-hack, sebanyak 91 juta data pengguna dan lebih dari tujuh juta data merchant Tokopeda bocor.
Diduga jutaan data akun itu dijual di situs gelap (dark web).
Warganet Tanah Air tengah dihebohkan dengan kabar Tokopedia kena hack pada Sabtu (2/5/2020).
Puluhan juta data pengguna Tokopedia dikabarkan bocor dan bahkan dijual oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Lantas seperti apa kebenarannya?
Bagaimana pula tanggapan resmi pihak Tokopedia terkait kabar kebocoran data tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, berikut ini 5 fakta Tokopedia kena hack selengkapnya.
1. 91 juta data pengguna bocor
Informasi Tokopedia di hack muncul dari akun Twitter @underthebreach, yang familiar dengan isu peretasan.
Dalam kicauan tersebut, data pengguna dan merchant tersebut dijual dengan harga 5.000 dollar AS atau Rp 74 juta (kurs saat berita ini dibuat) di situs gelap.
Akun tersebut menambahkan jika peretasan terjadi pada Maret 2020 dan sang hacker disebutkan memiliki lebih banyak data lagi, di luar 15 juta pengguna yang telah tersebar datanya.
Belakangan jumlah data yang diretas dilaporkan bertambah, menjadi 91 juta.
Jumlah pengguna Tokopedia sendiri hingga akhir 2019 lalu diprediksi mencapai 90 juta.
Data pengguna Tokopedia yang bocor tersebut berupa nama pengguna, e-mail, dan hash password yang tersimpan di dalam sebuah file database PostgreSQL.
Selain hash password, nama, dan alamat e-mail, data yang diretas juga mencakup tanggal lahir, kode aktivasi e-mail, kode reset password, detail lokasi, ID messenger, hobi, pendidikan, waktu pembuatan akun hingga waktu terakhir log-in.