TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pada masa darurat saat penyebaran Virus Corona atau Covid-19, semua perguruan tinggi di Indonesia diminta memindahkan perkuliahan secara online atau dalam jaringan.
Banyak kampus yang memiliki sistem akademik dengan nama masing-masing. Ada yang menggunakan Google Classroom, Zoom, Blue Jeans, atau SIKOLA yang digunakan Unhas, hingga yang paling sederhana via WhatsApp.
Nah, ada yang berbeda dengan sistem atau aplikasi yang digunakan Politeknik Pariwisata Negeri Makassar atau Poltekpar Makassar.
• Kapan Jadwal PSBB di Makassar Mulai Diterapkan? Jabodetabek dan Pekanbaru Butuh Waktu 4 - 6 Hari
• Tertarik di Bidang Pariwisata? Berikut Jadwal SBM-PTNP Poltekpar Secara Serentak
Kampus yang dinaungi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf) ini memanfatkan sistem Edlink. Sistem ini juga banyak dipakai kampus lain.
Untuk Poltekpar Makassar sendiri, perkuliahan online atau daring ini tak lagi mengagetkan. Sebab, pihak kampus memang sudah menyiapkan piranti kuliah daring ini sejak lama.
Praktiknya seperti dilakukan dosen senior Poltekpar Makassar Daniel Adolf Ohyver SE MPd saat membawakan kuliah online di sistem Edlink tersebut, Kamis (16/4/2020) pukul 13.30 Wita.
Pada visual sistem Edlink ini, mahasiswa peserta matakuliah Internal Rate of Return yang dibawakan Pak Dan –sapaan akrab Daniel, tampak mengenakan seragam khas kampus Poltekpar Makassar dari visual video conference (vidcon).
Jumlah mahasiswa peserta sekira dua puluhan online dalam waktu yang telah disepakati. Mereka kuliah online dari rumah masing-masing.
Sebelum kuliah, tiap mahasiswa peserta mata kuliah Internal Rate of Return mengikuti quiz yang diberikan dengan durasi waktu yang telah ditentukan.
• Ini Cara Poltekpar Makassar Cegah Penyebaran Covid-19
• Poltekpar Penyusunan Pengembangan Kurikulum, Silabud, RPS dan Bahan Ajar
Menariknya, setelah selesai quiz, hasil atau nilai quiz langsung bisa dimunculkan dan dilihat bersama-sama. Bahkan langsung dirangking, siapa yang mendapat hasil teratas.
Oh iya, semua mahasiswa Poltekpar Makassar ini telah memiliki akun, baik nomor ponsel dan e-mail yang kemudian didaftarkan dalam database Edlink.
Jadi setiap jadwal kuliah yang telah disepakati antara mahasiswa dan dosen, sudah ada ‘reminder’ atau pengingat ke mahasiswa lewat ponsel masing-masing sesuai nomor dan email yang didaftarkan.
Dalam kuliah tersebut, tampak mahasiswa aktif bertanya ke dosen pengampu mata kuliah. Bahkan mahasiswa juga selalu diminta aktif termasuk untuk menjawab.
“Sistem di Edlink ini komplit, biar dosen memberikan quiz sebelum perkuliahan langsung keluar nilai, bahkan dirangking otomatis,” ujar Daniel kepada tribun-timur.com, Kamis (16/4/2020).
Menurut Pak Dan –sapaan akrabnya, sistem akademik atau Siakad di Poltekpar ini, memiliki beragam fasilitas untuk kuliah online.
• Website SBM-PTNP Poltekpar Resmi Diluncurkan
• Poltekpar Makassar Kerjasama dengan Universiti Teknologi Mara Malaysia
Seperti fasilitas video conference (vidcon), sistem pengiriman tugas, sistem absensi mahasiswa, sistem quiz sebelum perkulihan, hingga sistem final test.
“Jadi kalau untuk ujian final, dosen dimudahkan dalam pemberian nilai. Mirip-mirip ji dengan CAT untuk CPNS.
"Karena langsung ketahuan hasilnya. Kalau mahasiswa yang tidak lulus, juga langsung tahu siapa yang mau mengulang,” jelasnya.
Sejak kapan kuliah online di Poltekpar? Apa kelebihan Edlink sehingga yang dipakai Poltekpar?
Daniel mengatakan, kuliah dalam jaringan (daring) ini sudah sebulan terakhir dilakukan, sejak kebijakan pimpinan mahasiswa belajar dirumah dan dosen bekerja dari rumah, menindaklanjuti himbauan Menparekraf.
“Edlink ini terkoneksi dengan Siakad karena satu grup. Jadi semua data yang dilakukan di Edlink ini sudah terinput di Siakad. Termasuk kuliah online saya ini proses absensi secara otomatis dalam Siakad,” jelas Daniel.
“Semua aktivitas bisa disajikan di Edlink, bahkan jika ada perubahan data di aplikasi Siakad, bisa juga disinkronisasi di sistem Edlink, sehingga semua yang dikerjakan di Siakad, mulai dari perencanaan perkuliahan, jadwal dll terkoneksi dan bisa dilihat di Edlink,” lanjutnya.
• Paket Internet Membawa Petaka, Ini 5 Fakta Hubungan Terlarang Siswi SMP dengan Bapak Tiri
• Setelah PSBB Makassar Dikabulkan Kemenkes, Bagaimana dengan Maros dan Gowa?
Jelasnya, kata Daniel, semua sistem informasi yang sudah didesain pada Siakad, terintegrasi secara otomatis dengan Edlink yang digunakan untuk perkuliahan.
“Sejak menggunakan aplikasi Edlink yang terkoneksi di Siakad, saya tidak pernah lagi melakukan absensi manual.
"Karena sudah ada menu presensi di Siakad, demikian pula jika menggunakan Edlink saat Work From Home saat ini,” tambahnya.
Bahan Kuliah Diunggah
Pada proses perkuliahan, semua dosen Poltekpar diwajibkan mengunggah semua Rencana Pembelajaran Semester (RPS), materi kuliah dan bahan presentasi ke aplikasi Siakad maupun Edlink.
“Jadi saat kuliah, kita tinggal presentasi bahan lewat fasilitas video conference. Mahasiswa bisa menyimak di layar ponsel atau komputer masing-masing. Kita juga bisa tentukan durasi waktu, sesuai waktu perkuliahan,” jelasnya.
Hal yang berbeda di aplikasi Zoom waktu kadang dibatasi selama 45 menit, meski kadang juga bisa didaftarkan untuk waktu yang bisa disesuaikan.
“Salah satu kelebihan Edlink saat ini ia tersinkron dengan aplikasi Zoom Cloud Meeting. Jadi untuk vidcom tak perlu buka aplikasi Zoom,
"Secara otomatis dia akan terhubung dengan zoom jika sudah dibuat rencana vidcon,” beber Daniel.
Dosen, sebelum perkuliahan hanya buat status/info di kelas pada aplikasi Edlink, sehingga mahasiswa tahu kalau kuliah akan menggunakan video confrence.
“Vidcon ini secara otomatis akan terhubung dengan mahasiswa di kelas perkuliahan bersangkutan jika dosen mengaktifkan vidcon itu,” jelasnya panjang lebar.
Dengan sistem perkuliahan online ini, manfaat lain bagi dosen dan mahasiswa adalah ramah lingkungan, karena less paper alias tak memakai kertas.
“Salah satu yang paling saya suka karena ramah lingkungan yakni lesspapers dan tentu tidak menguras kantong mahasiswa untuk beli kertas dan fotocopy.
"Lalu tugas-tugas mahasiswa semua lewat Siakad atau Edlink, penilaiannya pun di situ tanpa kertas,” lanjutnya.
Keuntungan yang tak disebut Daniel, pihak kampus secara otomatis akan diuntungkan dengan sistem perkuliahan daring di sistem resmi mereka ini.
Dengan Edlink, maka aktivitas mahasiswa, dosen, dan tenaga pendidik akan terekam otomatis. Ini menguntungkan Poltekpar dalam penilaian di situs pemeringkatan webometric.
Lain cerita kalau aktivitas perkuliahan dilakukan di luar sistem milik kampus bersangkutan.
Semisal kuliah online via Zoom, Google ClassRoom, Blue Jeans dan lainnya, karena tidak terkoneksi di sistem akademik kampus bersangkutan. (*)