Website SBM-PTNP Poltekpar Resmi Diluncurkan

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kementerian Pariwisata dan Badan Ekonomi Kreatif (Kemenpar dan Bekraf) melalui Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meluncurkan website pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata (SBM-PTNP).

Prosesi Grand Launching dilaksanakan oleh Kepala Pusat Pengembangan SDM Parektaf, Kemempar, Dr Anggara Hayun Anujuprana di Balairung I Wayan Bandhi, Kampus Politeknik Pariwisata Negeri (Poltekpar) Makassar, Selasa (10/3/2020).

Seiring dengan peluncuran tersebut, para lulusan siswa/siswi yang hendak melanjutkan ke jenjang selanjutnya utamanya di sektor pariwisata bisa langsung mengunjungi website.

Utamanya jika hendak masuk di Politeknik Pariwisata dengan website resmi SBM-PTNP http://SBM-PTNP.kemenparekraf.co.id/.

"Silahkan kunjungi website kami bagi para alumni yang hendak mendaftar di Politeknik Pariwisata," tegas Ketua Panitia SBM-PTNP Tahun 2020, Muhammad Arifin.

Tujuan dari seleksi bersama ini adalah untuk memberikan akses yang lebih memudahkan dan kesempatan lebih besar bagi alumni SMA/SMK/MA.

Agar bisa melanjutkan perguruan tinggi yang berkualitas berstandar global utamanya di enam PTN di bawah naungan Kemenpar di beberapa wilayah di Indonesia.

Selain itu, dengan model seleksi bersama di enam PTN itu memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan calon mahasiswa/mahasiswi terbaik dari seluruh wilayah di Indonesia.

Sehingga dengan sistem penerimaan terpadu tersebut, diharapkan para calon dapat mengikuti seleksi di enam kota yang ada.

"Yaitu Medan, Bandung, Bali, dan Makassar, Palembang dan Lombok. Jadi peserta bisa mengikuti tes di enam kota ini tanpa harus datang," jelasnya.

Diketahui, ke enam PTN di bawah Kemenpar masing-masing adalah Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung.

Kemudian Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali, Poltekpar Makassar, Poltekpar Medan, Poltekpar Palembang dan Poltekpar Lombok.

Kepala Pusat Pengembangan SDM Parektaf, Kemempar, Dr Anggara Hayun Anujuprana menjelaskan peserta tidak perlu mendaftar secara manual melainkan online.

Selain itu, para peserta tidak perlu mengikuti tes secara langsung dan datang ke tempat ujian.

"Misalnya dari Bandung bisa mendaftar yang di Makassar. Tetapi tidak perlu ke Makassar, cukup di Bandung saja tesnya," tuturnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @wahyususanto_21

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

(*)