Pemakaman Pasien Virus Corona

Tak Perlu Takut Makamkan Pasien Virus Corona, Plt Bupati Sidoarjo Sudah Lakukan Hal Mulia Itu

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tak Perlu Takut Makamkan Pasien Virus Corona, Plt Bupati Sidoarjo Sudah Lakukan Hal Mulia Itu

TRIBUN-TIMUR.COM - Tak Perlu Takut Makamkan Pasien Virus Corona, Plt Bupati Sidoarjo Sudah Lakukan Hal Mulia Itu.

Sejumlah pihak takut memakamkan pasien virus corona yang meninggal.

Alasannya, mereka takut tertular virus mematikan tersebut.

Namun hal itu tak berlaku bagi Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin.

Nur Ahmad Syaifuddin tetap melakukan aksi mulianya bersama tim, untuk melakukan pemakaman.

Detik-detik pemakaman jenazah pasien positif covid-19 (virus corona) di Sidoarjo, viral.

Video pemakaman beredar di media sosial.

Pemakaman jenazah pasien positif Covid-19 ini dilaksanakan Kamis (26/3/2020) dini hari,  menjelang subuh.

Dalam video viral itu tampak pemakaman dilakukan sejumlah orang mengenakan alat pelindung diri (APD).

Pasien yang meninggal ini adalah seorang pria berusia 57 tahun asal Kecamatan Sedati, Sidoarjo.

Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin memimpin langsung pemakaman tersebut.

Nur Ahmad juga mengunggah video pemakaman itu di akun instagram resminya.

 

Dalam keterangannya, Nur Ahmad mengungkapkan alasannya terlibat dalam pemakaman tersebut.

Berikut tulisan lengkapnya:

"Dini hari menjelang subuh tadi, saya ikut memakamkan pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Saya turut berduka sedalam-sedalamnya dan semoga beliau mendapat terbaik di sisi-Nya. Amin.

Mengapa saya hingga ikut memakamkan?

Beliau yang meninggal ini adalah pasien Covid yang dirawat dan domisili di Sidoarjo, namun berKTP Surabaya.

Sejak Beliau dinyatakan meninggal kemarin malam, kami menghubungi pihak Dinkes Surabaya, dan dikarenakan waktu yang terlalu malam, mereka belum siap untuk menangani.

Sedangkan pasien Covid sebelum 4 jam harus sudah dikuburkan.

Akhirnya kami putuskan jenazah disemayamkan di Sidoarjo.

Awalnya pemakaman terkendala karena penggali kubur tidak mau ikut menurunkan dan memakamkan jenazah.

Mereka bergegas mandi dan langsung pergi. Saya paham akan kekhawatiran yang dirasakan.

Mau tidak mau, saya yang harus mendatangi mereka dan memberi keterangan bahwa kami membutuhkan bantuannya.

Pemakaman aman karena kita menjalankan SOP yang berlaku. Hingga harus meyakinkan bahwa saya sendiri juga ikut bersama-sama memakamkan jenazah tersebut, dan alhamdulillah mereka mengerti dan mau. Jadilah 5 orang yang ikut menurunkan jenazah tersebut yaitu saya, ketiga penggali, dan dr. Atok.

Bagi masyarakat yang akhir-akhir ini merasakan kekhawatiran, kami juga merasakan hal yang sama. Namun kita harus tetap proporsional, tidak panik dan optimis bahwa ujian ini akan segera berlalu.

• Penjelasan Dokter Mengapa Kita Merasa Sakit Setelah Membaca Informasi Gejala Virus Corona

• Doa yang Dibaca Rasulullah Menyambut Bulan Syabban, Cek juga Keutamannya Menurut Ustaz Abdul Somad

Saya ingatkan untuk tetap #dirumahaja

Bagi tenaga kerja harian dan yang harus bekerja diluar, mohon agar lebih berhati-hati dan menaati himbauan. Selepas bekerja, jangan langsung menyentuh keluarga namun mandi terlebih dahulu.

Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada masyarakat yang berpatisipasi dan peduli dalam melawan covid-19 ini dalam berbagai wujud.

Banyak sekali masukan baik lewat komentar atau DM yang tidak bisa saya balas satu persatu.

Bagi pemilik usaha yang sepi atau tutup, saya juga berterima kasih atas keihkhlasannya.  Semoga setelah ini terlewati, akan segera diganti oleh Allah dengan rejeki yang berlimpah.

Tetap semangat, tetap optimis.".

Saat ditemui surya.co.id, NUr Ahmad kembai mengungkapkan kesulitannya membujuk penggali kubur yang awalnya tidak berani.

"Awalnya tidak ada yang mau, kemudian saya memberi penjelasan bahwa semua sudah sesuai prosedur," kata Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin.

Selain memberi kepastian bahwa jenazah sudah diplastik, dibungkus peti, dan semua sudah sesuai prosedur keamanan, Nur Ahmad juga ikut dalam proses pemakaman.

"Saya ikut langsung bersama dokter Atok (Atok Irawan, Direktur RSUD Sidoarjo). Memberi penjelasan dan kepastian. Kemudian tiga penggali kubur bersedia," lanjut Cak Nur, panggilan Nur Ahmad.

Ilustrasi: Petugas menyemprotkan cairan disinfektan kepada petugas yang membawa pasien virus corona atau Covid-19 yang meninggal dan dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (25/3/2020). Pemprov DKI Jakarta menyediakan dua taman pemakaman umum (TPU) untuk pasien virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni TPU Tegal Alur dan TPU Pondok Ranggon. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Cak Nur, dokter Atok, dan tiga penggali kubur mengenakan baju APD warna putih seperti astronot dalam proses pemakaman yang dilaksanakan sekira pukul 03.00 WIB itu.

Jenazah pasien Corona itu dimakamkan di Kompleks Pemakaman Praloyo, Gebang, Sidoarjo.

Sejak dari rumah sakit, di rumah duka, dan proses pemakaman, semua mendapat pengamanan dari Polresta Sidoarjo.

"Kami berkoordinasi dengan pihak rumah sakit, keluarga, pihak gereja, dan kepala daerah. Kemudian kami melakukan pengamanan dalam proses pemakaman ini," ujar Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji.

Di media sosial, video pemakaman itu beredar luas. Termasuk Nur Ahmad sendiri, juga mengapload video proses pemakaman itu di akun Instagram pribadinya.

• Penjelasan Dokter Mengapa Kita Merasa Sakit Setelah Membaca Informasi Gejala Virus Corona

• Doa yang Dibaca Rasulullah Menyambut Bulan Syabban, Cek juga Keutamannya Menurut Ustaz Abdul Somad

5 Positif Corona

Penyebaran Covid-19 di Sidoarjo terus mengalami peningkatan. Hingga Rabu (25/3/2020) siang, tercatat ada 5 pasien positif corona.

Kawasan Sidoarjo Kota masuk zona merah karena paling banyak dengan 3 pasien positif, 1 PDP (pasien dalam pengawasan), dan 6 ODP (orang dalam pengawasan).

Disusul berikutnya Kecamatan Sedati dengan 1 pasien Positif dan 1 PDP. Sementara satu pasien positif lainnya ada di Kecamatan Candi.

"Secara total, sampai hari ini ada 5 pasien Positif, 14 PDP, dan 21 ODP," ungkap Ahmad Zaini, Ketua Gugus Kerja Satgas penanganan covid-19 Sidoarjo.

Tentang perawatan pasien, disebutnya saat ini semua dalam kondisi bagus. Sidoarjo punya lima rumah sakit rujukan. RSUD Sidoarjo, RS Siti Hajar, RS Mitra Keluarga Waru, RS Anwar Media, dan RS Siti Khodijah.

Di sisi lain, pemerintah bersama aparat kepolisian, TNI, dan sejumlah instansi terus berusaha mengawasi tempat-tempat keramaian.

Semua tempat hiburan ditutup. Setiap ada kerumuman waega di Cafe, warung kopi, dan sejumlah lokasi lain, langsung dibubarkan oleh petugas.

"Penyemprotan disinfektan untuk mencegah sebaran covid19 juga terus kami lakukan. Warga yang melakukan secara mandiri juga sudah banyak, artinya partisipasi masyarakat juga bagus," ujar Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman.

Pihaknya terus mengimbau kepada warga supaya menjaga kesehatan dan kebersihan. Menjaga jarak dengan orang lain, serta berada di rumah saja untuk membantu mencegah sebaran corona.

• Penjelasan Dokter Mengapa Kita Merasa Sakit Setelah Membaca Informasi Gejala Virus Corona

• Doa yang Dibaca Rasulullah Menyambut Bulan Syabban, Cek juga Keutamannya Menurut Ustaz Abdul Somad

Kasus di Jatim

Jumlah pasien positif terjangkit Corona atau Covid-19 di Indonesia telah mencapai 790 kasus pada Rabu petang (24/3/2020).

Rincian jumlah tersebut adalah 790 orang terjangkit, 58 orang dilaporkan telah meinggal, dan 31 orang dinyatakan telah sembuh.

Jawa Timur masih menjadi daerah terdampak terbesar keempat setelah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

Hingga Rabu (25/3/2020), Tidak ada tambahan kasus positif corona di Surabaya maupun Jawa Timur. Penambahan tercatat pada pasien ODP (Orang Dalan Pemantauan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan)

Terdapat 51 kasus positif Corona di Jawa Timur. Rincian kasus positif Covid-19 di Jatim adalah 51 positif Corona, 2 orang dilaporkan telah meninggal dunia, dan 5 orang dinyatakan sembuh.

Kota Surabaya yang telah menjadi zona merah penyebaran virus Corona telah mencatatkan 31 kasus positif corona, Rabu (25/3/2020)

Melalui situs resmi pemerintah Surabaya, diketahui bahwa 29 orang merupakan warga asli Surabaya dan 2 orang lainnya adalah warga luar Surabaya.

Sementara itu, Sidoarjo sebagai daerah terdekat dari Surabaya kini telah ada 5 kasus positif corona.(*)


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Plt Bupati Sidoarjo Ikut Memakamkan Pasien Corona Yang Meninggal, Jangan Takut Tapi Sesuai SOP, 

Berita Terkini