Saat melakukan aksi itu, sambungnya, posisi Halidi telentang di lantai dalam kondisi sadar.
Lina langsung menyayat leher Halidi sebanyak dua kali.
"Kepalanya mendongak, kan enak buat ngek-ngek (menyayat lebih dalam)."
"Matanya melotot, lalu perutnya saya tikam, tarik ke atas, keluarkan itunya (ususnya)," jelasnya.
3. Perlakuan Sadis Berlanjut
Selang 10 menit, lanjut Lina, tubuh Halidi berhenti kejang-kejang.
Dia mengistilahkan kata kejang-kejang itu klepek-klepek seperti ayam.
"Saya diemin saja, sampai darahnya tak mengucur lagi."
"Setelah habis, lalu saya bersihkan, saya lap."
"Kemudian saya seret ke parit (30 meter belakang rumah)," ujar Lina.
Saat melakukan itu, tersangka mengaku tidak merasa kasihan sama sekali.
Tak ada timbul rasa menyesal.
Belum puasa menganiaya hingga tewas, Lina lanjut memotong alat kelamin Halidi.
Potongan itu dibuang ke semak-semak belakang rumah bersama pisau.
Tak tampak raut penyesalan dari wajah Lina.