Soal Protes Warganya, Plt Lurah Rappokalling: Kami Hanya Diundang Pihak SD Rappokalling

Penulis: Saldy Irawan
Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Murid dan pedagang kaki lima (PKL) beraktivitas di dekat bukaan pintu lama di pagar belakang SD Inpres I Rappokalling melalui Lr Kami, Jl Rappokalling Raya, Kecamatan Tallo, Makassar, Senin (18/11/2019). Pintu lama itu rencananya ditutup dan dipindahkan ke depan rumah warga yang justru menolak

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Rappokalling Laode Ita, terkejut terkait keberatan warga atas pembukaan pintu baru di belakang pagar Kompleks Sekolah Dasar (SD) Rappokalling,

Menurut Laode, dirinya hanya diundang pihak sekolah menghadiri rapat yang berujung persetujuan membuka pintu baru yang kini ditolak warga.

Kala itu, kata Laode, dirinya mengira rapat tersebut juga dihadiri Ketua RT maupun perwakilan warga di depan pintu baru itu.

"Jadi memang kalau kenyataannya ada warga berkeberatan bisa diminta ke pihak sekolah menutup pintu baru tersebut," ujar Laode saat merespon tuntutan warga, Selasa (19/11/2019).

Pascapenyerangan Kampus, Mahasiswa UMI Makassar Tidak Diliburkan

FIB Unhas Tanam Mangrove, Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo Siap Koordinasikan dengan Siti Nurbaya

Penegasan senada disampaikan Ketua RW 002 Udin yang mengakui ikut rapat bersama pihak sekolah, dan beruiung pada persetujuan membuka pintu baru di depan rumah warga yang menolak.

"Kalau memang ada warga menolak ada pintu baru di depan rumahnya, berarti harus kembali ditutup. Masalah ini karena ada warga yang justru sangat ingin pintu (lama) ada di depan rumahnya tapi sekolah bersikeras menutupnya," jelasnya.

Usai menerima aduan warga, Laode Ida langsung menemui Kepala SDN Inpres Rappokalling I Dalwiah Dahlan menyampaikan keberatan warga.

Pada pertemuan itu, dia meminta pihak sekolah untuk kembali mempertimbangkan rencana pembukaan pintu baru yang kini bermasalah.

Sebelumnya, warga menolak rencana pembuatan pintu baru melalui pagar belakang Kompleks Sekolah Dasar (SD) Rappokalling, Lorong Kami, Kelurahan Rappokalling, Kecamatan Tallo, Makassar.

Berbeda dari sekolah kebanyakan, kompleks SD tersebut selama ini memiliki dua akses pintu masuk.

Dari gerbang utama depan melalui poros utama Jl Rappokalling Raya, dan pintu kecil berukuran 1x2 meter di pagar belakang SDN Inpres Rappokalling I melalui pemukiman warga di Lr Kami.

Pihak sekolah berencana menutup pintu kecil lama itu dan memindahkannya melalui pagar belakang SDN Inp Rappokalling I dan SDN 67 Rappokalling, yang berada persis di depan rumah sejumlah warga yang kini menolak.

"Keberadaan pintu kecil lama saja sudah mengganggu. Akses keluar masuk warga terhambat aktivitas PKL (pedagang kaki lima) dan parkir.

Belum lagi masalah lain yang sudah menimbulkan konflik warga," kata Rasyidin yang memiliki rumah persis di depan bukaan pintu baru tersebut, Senin (18/11/2019).

Keberadaan 'lubang tikus' tersebut juga membuat murid kerap berkeliaran di luar sekolah justru pada jam-jam sekolah.

Halaman
123

Berita Terkini