TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Desakan bubarkan BPJS Kesehatan terus disuarakan Front Mahasiswa Makassar Menggugat.
Terlebih, rencana kenaikan iuran bulanan BPJS itu telah disahkan pemerintah pusat.
Seperti saat menggelar aksi unjukrasa di kantor BPJS Kesehatan, Jl AP Pettarani, Makassar, Selasa (12/11/2019) sore.
Puluhan massa dari berbagai organisasi yang tergabung dalam Front Mahasiswa Makassar Menggugat itu kembali mendatangi kantor BPJS Kesehatan Sulsel Wilayah Sulselbartamal.
• VIDEO: Penjelasan Sekwan DPRD Wajo Terkait 40 Anggota DPRD Tak Berkantor
• Gubernur Sulsel Bilang Begini Soal Pengesahan RAPBD Pokok 2020, Bisa Tepat Waktu?
Pengunjukrasa terlihat membawa spanduk bertuliskan Bubarkan BPJS Kesehatan.
"Hari ini bukti konsistensi kami dari Front Mahasisws Makassar Menggugat untuk tetap memperjuangkan aspirasi rakyat, dimana BPJS tidak lagi berpihak pada rakyat dengan rencana kenaikan iurannya," teriak seorang orator, Amri.
Unjukrasa menolak kenaikan iuran BPJS dan meminta BPJS Kesehatan itu dibubarkan, sempat diwarnai ketegengan antar pengunjukrasa dan polisi.
Pasalnya pengunjukrasa yang meminta agar dapat memasuki kantor BPJS terhalang oleh pagar besi dan pagar betis polisi.
Kericuhan bermula saat pengunjukrasa hendak menorobos masuk pagar kantor BPJS yang dijaga polisi.
Seorang orator terlihat saling tumbuk tangan dengan polisi saat masing-masing beradu dorong di pagar.
Pengunjukrasa yang merasa dipukuli pun berteriak dan tampak kian bringas.
Melihat kondisi itu, polisi yang berjaga pun geram dan meransek keluar kantor dan mengejar pengunjukrasa.
Pengunjukrasa terlihat kabur keluar di bahu jalan.
Beberapa deri mereka hendak diamankan.
• VIDEO: Penjelasan Sekwan DPRD Wajo Terkait 40 Anggota DPRD Tak Berkantor
• Gubernur Sulsel Bilang Begini Soal Pengesahan RAPBD Pokok 2020, Bisa Tepat Waktu?
Seorang lainnya yang mengaku mendapatkan pukulan dari oknum polisi, memperlihatkan kondisi baju kaos yang dikenakan sobek. Bagian dadanya tampak memerah.