Kepala Desa Bowong Cindea, Abdullah membantah jika raskin tersebut ditunggangi kepentingan politik.
Ia berdalih, beras tersebut masuk November lalu, namun itu jatah untuk Desember.
Menurutnya, dia sengaja tidak menyalurkan raskin itu pada November, karena menakutkan adanya warga yang komplain pada Desember ini lantaran tidak lagi mendapatkan raskin.
"Sebenarnya, pada November itu, kami bisa saja dobel bantuannya dan diberikan bantuan untuk Desember.
Tapi jangan sampai ada warga yang tidak paham dan menagih kami lagi. Siapa yang direpotkan. Apalagi warga disini masih kurang pemahamannya," katanya.
Bahkan saat raskin dibagikan, Abdullah tidak ada di kantornya. Hal itu menandakan raskin itu tidak ditunggangi kepentingan politik.
Raskin tersebut sengaja didrop Bulog pada November, lantaran ada ratusan Desa yang dia harus bagikan raskin juga.
"Di Desa kami ada 351 raskin secara keselurahan, tadi sudah terbagi 342 karung, jadi tinggal sembilab karung. Kenapa saya simpan di ruangan saya, karena gudang bocor," katanya. (*)
Laporan Wartawan TribunPangkep.com, @munjidirgaghazali
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
(*)