PSM Berpeluang Menang WO! Kok Bisa? Berikut Ini Alasan Manajemen Tolak Laga Persebaya vs PSM Pindah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – PSM Makassar berpeluang meraih tiga poin tanpa tanding alias menang WO atas Persebaya Surabaya pada pekan ke-26 Liga 1 2019.
Loh, kenapa bisa? Apa yang terjadi dengan jadwal pertandingan Persebaya Surabaya versus PSM Makassar yang sudah terencana.
Pertandingan Persebaya vs PSM terancam tidak digelar sesuai jadwal yang telah disepakati yakni pada Sabtu (2/11/2019).
Baca: Sisa 2 Hari, Buruan Daftar Lowongan Kerja BUMN PTPN (Persero di Link Resmi, Cek Benefit Jika Lulus
Baca: BREAKING NEWS: PSM Keberatan Main di Batakan, PT LIB: Deadlock Kita Serahkan ke PSSI
Setelah tim berjuluk Laskar Pinisi itu menyatakan keberatan jika pertandingan dipindah ke Stadion Batakan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Keberatan manajemen PSM tak lepas dari surat yang dikeluarkan oleh operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru atau PT LIB pada Kamis (31/10/2019).
Isinya menyatakan bahwa pertandingan Persebaya versus PSM dilaksanakan di Stadion Batakan, Balikpapan, Sabtu (2/11/2019) besok.
Namun PT LIB kemudian mengeluarkan surat susulan di hari yang sama sebagai respon atas keberatan klub PSM, dengan nomor surat nomor: 142/PSM- ADM/X/2019.
Isinya, PT LIB menilai tak tercapai kesepakatan antara Persebaya dan manajemen PSM perihal venue pertandingan.
Sehingga PT LIB memutuskan mengembalikan sepenuhnya ke PSSI untuk mengambil wewenang.
Baca: Update Pendaftaran CPNS Via sscasn.bkn.go.id, Cara Daftar Online, Dokumen Selain Foto Swafoto/Selfie
Baca: Kabar Buruk! Gegara Cadar & Cingkrang, Pembantu Jokowi Menteri Agama Fachrul Razi Mau Dipanggil DPR
Media Officer PSM, Sulaiman Abdul Karim membenarkan perihal keberatan PSM kepada pihak operator dan Persebaya yang ingin memindahkan laga ke Batakan.
Ada dua poin jadi alasan pihak PSM sehingga tak setuju dengan keputusan tersebut.
Poin pertama, para pemain dipastikan akan mengalami kelelahan mengingat Wiljan Cs baru saja menjalani pertandingan pekan ke-25 lawan Bhayangkara FC di Jakarta sebelum menuju Surabaya.
“Kami jelas menolak karena pertimbangan itu (kelelahan pemain). Bayangkan saja, kita dari Makassar terbang ke Jakarta, kemudian ke Surabaya.
Masa H-2 sebelum pertandingan kita harus ke Balikpapan lagi? Jelas ini sangat merugikan kami, “ ujar Sule - sapaan akrabnya.
Terkait persiapan tim, tentu ini sangat masuk akal. Jika H-2 baru mencari tiket untuk pertandingan berikutnya, bagaimana dengan persiapan pre-match.
Baca: Jumat (1/11/2019), Kabupaten Mamasa Diperkirakan Hujan Ringan Siang Ini, Malam Hujan Sedang
Baca: Update Pendaftaran CPNS Via sscasn.bkn.go.id, Cara Daftar Online, Dokumen Selain Foto Swafoto/Selfie
Seperti diketahui, pemain akan butuh waktu sehari untuk istirahat karena perjalanan.
Lalu hari berikutnya melakukan latihan dan uji coba lapangan H-1 sebelum tanding. Saat in biasa juga dilakukan technical meeting kedua tim.
Emergency Meeting
Kemudian poin kedua, lanjut Sule adalah pihak manajemen PSM berpegang pada implementasi hasil emergency meeting Liga 1 di Bali beberapa waktu lalu.
“Dari hasil pertemuan di Bali sudah jelas. Pertama jadwal tidak bisa diubah agar kompetisi selesai 22 Desember.
Kemudian soal agenda pertandingan ya kami tetap akan ikuti semua jadwal yang telah ditetapkan, “ ia menambahkan.
Untuk diketahui, salah satu poin pertemuan di Bali memang menyinggung soal pertandingan. Bunyinya begini.
“Jika H-1 status pertandingan masih tidak jelas (izin belum jelas) dan sudah diselenggarakan MCM (dihadiri tim tamu) maka Match Commisioner akan mengambil alih,
kemudian menyerahkan ke PSSI dengan kemungkinan keputusan tuan rumah kalah dinyatakan kalah 0-3,” jelas Sule.
Maka, andai proses MCM dilakukan besok, Jumat (1/11/2019) tapi tim tuan rumah Persebaya belum dapat memastikan izin pertandingan, maka besar kemungkinan dinyatakan kalah WO.
Artinya PSM berpeluang dapat tiga poin tanpa harus tanding lawan Bajul Ijo.
Menunda pertandingan pun tak lagi bisa dilakukan, mengingat bakal merembet pada pertandingan lain. Jadwal Liga 1 2019 juga masih padat dan penundaan berpotensi membuat kompetisi berakhir molor.
Akibat Kerusuhan
Persebaya tidak bisa menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo berawal dari kerusuhan yang dibuat suporter fanatiknya.
Bonek melakukan perusakan sejumlah fasilitas stadion saat tim Bajul Ijo itu kalah dari PSS Sleman di pekan ke-25 lalu.
Pihak kepolisian akhirnya tak lagi mengeluarkan izin keramaian kepada Persebaya.
Padahal sesuai jadwal Persebaya harus menjamu PSM pada pekan ke-26 Liga 1 di GBT, Sabtu (2/11/2019) besok.
Kabarnya, sempat ada wacana tuan rumah ingin memakai Stadion Surajaya, Lamongan atau Stadion Gelora Ratu Pamelingan di Madura.
Namun lagi-lagi usaha Persebaya terganjal izin keamanan karena pihak kepolisian setempat tak memberi restu.
Bahkan diberitakan fans klub-klub lokal di daerah tersebut, melakukan penolakan jika Persebaya tanding.
Ketua Panpel PSM, Ali Gauli Arif menyebut saat Persebaya tak mendapat izin dari polisi, sempat ada wacana agar pertandingan kedua kesebelasan dipindahkan ke Stadion Mattoanging Makassar.
Ully -sapaan akrab Ali menyebutkan ia bahkan sempat diminta oleh manajemen PSM untuk stand by dan bersiap-siap mengurus pertandingan di Stadion Mattoanging.
“Tapi entah kenapa tiba-tiba tidak jadi dan ada keputusan pindah ke Batakan,“ ujarnya. (*)
Item PSM Menolak
* Pemain akan kelelahan sebab baru-baru ini PSM menghadapi Bhayangkara FC di Jakarta sebelum ke Surabaya.
* Berangkat ke Balikpapan pada H-2 sebelum pertandingan jelas menguras energi dan stamina.
* Manajemen berpegang teguh pada hasil Hasil Emergency Meeting PSSI, PT LIB & 18 klub liga 1 2019 di Bali beberapa waktu lalu.
Hasil Emergency Meeting PSSI, PT LIB & 18 klub liga 1 2019
1. Kompetisi harus selesai 22 Desember.
2. Mengenai jadwal pertandingan:
- Kepastian jadwal pertandingan sebelumnya H-7 disepakati jadi H-4.
- Tiap klub harus mendaftarkan 1 tempat/stadion di tempat lain, sebagai pengganti jika izin pertandingan tidak keluar.
- Opsi lain jika izin tidak keluar maka akan ditempuh 2 cara:
(1) Pertandingan digelar tanpa penonton.
(2) Pindah ke stadion yang sudah didaftar.
- Jika H-1 status pertandingan masih tidak jelas (izin belum jelas) dan sudah diselenggarakan MCM (dihadiri tim tamu) maka Match Commisioner akan mengambil alih,
kemudian menyerahkan ke PSSI dengan kemungkinan keputusan tuan rumah kalah dinyatakan kalah 0-3.
3. Jadwal pertandingan tidak bisa diubah lagi.
4. Timnas Senior hanya bisa memanggil maksimal 2 pemain dari setiap klub Liga 1.
5. Timnas U23 diprioritaskan dan pemain yang membela Timnas U23 tidak bisa dipanggil pulang.
6. Kongres Luar Biasa (KLB) digelar 2 November 2019.
7. Kewajiban PSSI ke klub akan diselesaikan antara 20 hingga 31 Oktober.