Kurangi Beban Masyarakat Miskin, At-taubah Channel Peduli Wajo Rutin Lakukan Sedekah Jumat

Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

At-taubah Channel Peduli Wajo kembali menyalurkan 'Sedekah Jumat' ke kaum dhuafa dan keluarha anak yatim di Desa Empagae, Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo, Jumat (1/11/2019) sore.

Menurut Mediator Anak Yatim dan Kaum Dhuafa At-taubah, Muhammad Akbar Gunawan, sumbangan yang disalurkan melalui program sedekah Jumat ini berasal dari pelbagai pihak.

Ada dari komunitas CB Indonesia, pengusaha kayu di Kabupaten Wajo, serta sejumlah donatur tetap At-taubah Channel Peduli Wajo.

"Alhamudulillah, kita sudah menyalurkan sedekah Jumat ke dua kaum dhuafa dan keluarga anak yatim, terima kasih masih mempercayakan kami sebagai perantara sedekahnya," katanya.

Baca: Rekam Jejak Karier Dewi Rezer, Tetap Kompak dengan Mantan Suami demi Anak

At-taubah Channel Peduli Wajo merupakan wadah sedekah yang dibina oleh Iptu Chandra Said Nur, yang saat ini merupakan Kanit Reskrim Polsek Tempe, dan dijalankan bersama sejumlah jurnalis yang bertugas di Kabupaten Wajo.

Selain santunan kepada kaum dhuafa, juga At-taubah Channel Peduli juga rutin menyantuni anak yatim, penghafal Alquran, serta memberikan bantuan modal kepada kaum dhuafa.

Baca: Rekam Jejak Karier Dewi Rezer, Tetap Kompak dengan Mantan Suami demi Anak

Sudah ada empat kabupaten yang dijamah oleh At-taubah Channel Peduli Wajo, yakni Kabupaten Wajo sendiri, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Bine dan Kabupaten Bulukumba.

Bila anda memiliki kelebihan rezeki dan hendak menyisihkan dapat menyalurkannya di nomor rekening 504601000359503 (BRI) atau 0445326618 (BNI) atas nama Muhammad Akbar Gunawan. Atau dapat menghubungi melalui nomor ini 0821 - 8848 - 9770.

Baca: Amir Hidup dalam Kemiskinan Tak Dipedulikan Pemkab Wajo

Amir Hidup dalam Kemiskinan Tak Dipedulikan Pemkab Wajo

Masih banyak masyarakat miskin di Kota Sengkang, Kabupaten Wajo, yang tak tersentuh bantuan pemerintah.

Salah satunya Amir (55), yang cuma tinggal menumpang di salah satu rumah warga di Jl Sulawesi.

Kehidupan Amir sungguh miris. Dirinya yang semestinya menjadi tulang punggung keluarga, tak mampu lagi mencari nafkah untuk istri dan delapan anaknya.

Baca: Bakso Cinta Hingga Patah Hati Ada di Pangkep, Seporsi Rp 15 Ribu

Sebab, sudah 3 tahun Amir menderita katarak.

Untuk makan sehari-hari saja, Amir cuma mengandalkan istrinya, Ina (40) yang kerja serabutan.

"Sudah seminggu ini tinggal di rumah, kadang kalau dipanggil kerja ada lagi, biasa juga cuci piring," kata Ina, saat disambangi kediamannya, Jumat (1/11/2019).

Baca: 7 Tahun di Balik Jeruji Besi, Ini Potret Terbaru Angelina Sondakh Gendong Yuni Shara, Kapan Bebas?

Amir dan keluarganya yang cuma menumpang tinggal di rumah kerabatnya tersebut, kadang juga tak makan sehari.

Bahkan, dua anaknya yang sempat di sekolahkan pun tak lagi lanjut.

Halaman
1234

Berita Terkini