Anggaran tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Maros 2017.
Proyek tersebut tampak dikerjakan oleh CV Daya Guna.
Kepala Seksi Intelijen Kejari Maros, Dhevid Setiawan dikonfirmasi, belum merespon.
Marco Simic Dikabarkan Bakal Hengkang dari Persija, Begini Tanggapan Ismed Sofyan
Kompol Mustafa Sani Diganti Sebagai Kabag Ops Polres Pangkep, ini Jabatan Barunya
ACT bersama Klub Sepakbola Jepang Hibur Ratusan Penyintas Gempa Palu-Donggala
Warga Minta Kejari Usut Jembatan Gantung Maros Baru
Kondisi jembatan gantung penghubung Lingkungan Data, Kelurahan Pallatikang-Pakkasalo, Kelurahan Baju Bodoa, Maros Baru, Kabupaten Maros, dikeluhkan pengendara, Jumat (22/3/2019) lalu.
Pasalnya, jembatan yang telah menelan angaran Rp 1 Miliar tahun 2018 tersebut, sudah rusak parah.
Beberapa bagian lantai patah.
Seorang pengendara, Ahmad menilai anggaran sebesar Rp 1 Miliar tersebut, terlalu banyak untuk jembatan seperti di Maros Baru. Jembatan hanya mengancam keselamatan.
"Anggaran Rp 1 Miliar, tapi hasilnya tidak memuaskan. Pelat lantai sudah patah. Bagian bawah jembatan juga patah. Harus segera diperbaiki," kata Ahmad.
Warga meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Maros, untuk segera memperbaiki jembatan, sebelum menelan korban jiwa.
Pasalnya, selama ini sudah tiga warga yang kecelakaan di jembatan.
Kunjungan ke Basseang, Ini yang Dilakukan Bupati Pinrang
Tersangkut Kasus Korupsi Dana PAUD, Istri Wabup Bone Segera Ditahan Polda Sulsel?
Bertahan 35 Tahun Meski Kerap Dipoligami Rhoma Irama, Ricca Rahim Malah Tinggal di Rumah Sederhana
Beruntung, korban masih selamat.
"Saya yakin, orang-orang PU juga takut melintas di jembatan itu. Apalagi, warga seperti kami. Kalau saya melintas, lebih baik mendorong motor. Jembatan sangat goyang," kata Ahmad.
Kondisi jembatan juga menyebabkan suara bising. Warga sekitar terganggu dan tidak bisa beristrahat dengan tenang.
Warga meminta kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Maros, untuk segera ke lapangan memantau jembatan. Warga curiga, terjadi penyalahgunaan anggaran saat pembangunan jembatan.
"Jembatan ini cocoknya untuk pejalan kaki. Kalau motor, tidak cocok. Motor terlalu berat, makanya sudah ada kecelakaan," katanya.
Marco Simic Dikabarkan Bakal Hengkang dari Persija, Begini Tanggapan Ismed Sofyan
Kompol Mustafa Sani Diganti Sebagai Kabag Ops Polres Pangkep, ini Jabatan Barunya
ACT bersama Klub Sepakbola Jepang Hibur Ratusan Penyintas Gempa Palu-Donggala
Jembatan Gantung Rusak, Siswa di Maros Baru Terpaksa Naik Perahu ke Sekolah
Jembatan gantung di Kelurahan Baju Bodoa, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), saat ini dalam kondisi rusak.
Jembatan gantung tersebut menghubungkan Lingkungan Pakkasalo di Baju Bodoa, dengan Lingkungan Data yang ada di Kelurahan Pallantikang, Maros Baru.
Jembatan tersebut memiliki panjang sekitar 150 meter.
Lokasinya membentang di atas Sungai Maros.
Pantauan tribun-maros.com, Sabtu (12/10/2019) siang, lantai jembatan yang terbuat dari besi plat itu, terlihat mulai terbuka.
Lantai yang terbuka, bukan hanya yang berada di Pakkasalo.
Tetapi juga bagian jembatan yang berada di Lingkungan Data, Kelurahan Pallantikang.
Seorang murid SMP yang tiap hari melewati jembatan itu, Farid (14), mengatakan sudah hampir seminggu jembatan tersebut rusak.
Akibatnya, ia terpaksa menggunakan perahu, agar bisa menyeberang menuju sekolahnya.
"Biasanya lewat jembatan kalau ke sekolah. Tetapi jembatan rusak, makanya kami naik perahu," ujarnya, saat ditemui tribun-maros.com.
Farid dan teman-temanya yang berasal dari Lingkungan Data, memilih menggunakan perahu, karena jaraknya lebih dekat.
"Jalan lainnya, harus ke kota dahulu. Itu jaraknya lebih jauh," ujarnya.
Perahu yang hampir sepekan menjadi langganan Farid, tidak lah gratis.
Pemilik perahu, Upe (40) mengaku menarik biaya seribu hingga dua ribu rupiah per orang.
"Kalau anak sekolah yang tidak punya uang, biasa saya gratiskan. Kasihan juga, mereka harus cepat ke sekolah, agar tidak terlambat," ujar Upe.
Penelusuran tribun-maros.com, melalui Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Maros, proyek pembuatan jembatan gantung itu menghabiskan anggaran sekitar Rp 950 juta.
Anggaran tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Maros 2017.
Proyek tersebut tampak dikerjakan oleh CV Daya Guna.
BPBD Bersihkan Sampah di Sungai Maro
Puluhan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maros membersihkan aliran Sungai Maros, Jumat (11/10/2019).
Tepatnya di Kelurahan Taroada, Kecamatan Turikale, Maros.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Maros, Frans Johan, mengatakan aksi bersih-bersih sungai tersebut, dilaksanakan untuk memperingati bulan pengurangan resiko bencana (PRB).
Marco Simic Dikabarkan Bakal Hengkang dari Persija, Begini Tanggapan Ismed Sofyan
Kompol Mustafa Sani Diganti Sebagai Kabag Ops Polres Pangkep, ini Jabatan Barunya
ACT bersama Klub Sepakbola Jepang Hibur Ratusan Penyintas Gempa Palu-Donggala
"Sengaja kita memilih Sungai Maros, karena kerap kali kita temui sampah yang mengapung. Padahal aliran sungai ini tepat berada di Kota Maros," kata Frans Johan.
Frans menambahkan, dalam aksi bersih-bersih tersebut, pihaknya menemukan aneka jenis sampah.
Utamanya sampah plastik seperti botol kemasan, kantong kresek, air gelas serta aneka jenis sampah lainnya.
Pengurus KONI Toraja Utara Dilantik, Dihadiri Mantan Kiper PSM Makassar Joni Kamban
Kisah Cut Nyak Dien Jadi Guru Ngaji Demi Sembunyikan identitas, Gini Saat-saat Terakhir Kehidupannya
VIDEO Tampak Depan Wiranto Ditusuk Viral Sutradara Ernest Prakasa: Agak Sadis Bilang Rekayasa
"Sampah yang kami bersihkan sekitar empat kubik. Kami menggunakan perahu karet, menyusuri pinggir atau bantaran Sungai Maros," ujarnya.
Frans berharap, warga Maros turut membantu pemerintah dalam menjaga kebersihan aliran sungai Maros.
Khususnya warga yang bermukim di bantaran Sungai Maros. (*).
Laporan Wartawan Tribun Timur, @amir_eksepsi
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
(*)