TRIBUNPANGKEP.COM, SEGERI - Anak korban kerusuhan Wamena asal Pangkep yang selamat, Riskun akhirnya bersekolah.
Meski masih menyisakan trauma karena keluarganya tewas dalam kerusuhan di Wamena, Riskun harus tetap melanjutkan hidupnya.
Dia harus tetap sekolah dan tinggal di rumah neneknya di Kampung Kecimpureng Kelurahan Bontomatene, Kecamatan Segeri Kabupaten Pangkep.
Baca: VIDEO: Dosen UNM Wahyu Jayadi Dituntut 14 Tahun Penjara, Kuasa Hukum: Itu Masih Berat
Kapolsek Segeri, Iptu Sumarto langsung turun tangan memfasilitasi anak yatim piatu tersebut untuk menyekolahkannya.
Dia bahkan mengajak Riskun berbelanja kebutuhan sekolahnya di salah satu toko di Segeri.
"Saya langsung ajak Riskun belanja di salah satu toko. Dia beli baju, celana, tas dan perlengkapan alat tulisnya," ujar Iptu Sumarto, Selasa (8/10/2019).
Bahkan, kata Sumarto dia langsung mendaftarkan Riskun ke sekolah dasar yakni SD 26 Mangkaca Segeri.
"Riskun juga sudah sekolah di kelas 2 SD 26 Mangkaca Segeri dan saat ini dia tinggal bersama neneknya," jelasnya.
Dia berharap Riskun dapat menjadi generasi penerus bangsa yang tidak patah semangat dalam menghadapi hidup.
Baca: Setelah PDIP, Golkar dan PKS, Mantan Wabup Pangkep Juga Mendaftar di Nasdem
Sebelumnya diberitakan, satu keluarga asal Pangkep menjadi korban kerusuhan di Wamena Papua sudah dimakamkan, Rabu (25/9/2019) usai salat duhur.
Para korban kerusuhan yakni Irma, Rustam, Erwin dan Ilmi.
Di Kabupaten Pangkep, Ibu dan anak dimakamkan di Pekuburan Kampung Kecimpureng Kelurahan Bontomatene, Kecamatan Segeri Kabupaten Pangkep.
Baca: Dua Pemain PSM Makassar jadi Andalan Timnas U-23 di China. Lihat Jadwal Tandingnya!
Sedangkan di Enrekang, suami Irma yakni Rustam dan Erwin keponakan Rustam.
Satu-satunya yang selamat, Riskun adalah anak sulung Irma dan Rustam.
Dia selamat karena berada sekolah saat kejadian itu terjadi.