Pada kesempatan ini juga, lanjutnya, saya mengajak putra putri terbaik Povinsi Sulbar untuk berpartisipasi dan berkontestasi secara sehat dengan menjaga sikap sehormat-hormatnya dan sepatut-patutnya dalam berpartisipasi dan berkontestasi kepada daerah melalui partai politik.
Baginya, abatan adalah amanah dan amanah adalah titipan yang mesti dijaga dan dipertanggungjawabkan secara patuth dan terhormat.
"Saya meyakini tujuan yang baik mesti disertai dengan cara yang baik agar secara hakikat menjadi kebaikan,” tambah dia.
Aras juga menyinggung terkait posisinya setelah bergabung dengan Golkar. Menurutnya, tergantung penugasan dari Ketua Umum.
Namun, ia mengaku, saat ini diminta kembali ke Sulbar guna merumuskan berbagai hal sebagai masukan atas rute strategis Partai Golkar menjadi partai terkuat di Provinsi Sulbar.
Aras mengaku, telah mendapatkan restu dan dukungan untuk bekerja membawa partai Golkar berjaya kembali di Provinsi ke 33 di Indonesia ini.
"Akhirnya saya ingin mengutip pesan sutan sjahrir bahwa “hidup yang tidak dipertaruhkan, tak layak dimenangkan”. Keputusan ini adalah keputusan yang layak dipertaruhkan. Keputusan yang telah ditimbang dengan seksama. Semoga Allah SWT bersama kita dan senantiasa meridhoi keputusan dan ihtiar kita,"tegasnya.
"Saya percaya hanya takdirnyalah yang menjadi batas ikhtiar kita. Saya tidak bisa mengubah arah angin. Dan tidak ada yang bisa mencegah datangnya cahaya. Untuk setiap mimpi dan setiap jengkal cita-cita pada kebaikan, saya akan berdiri dan tak ada tawar-menawar,"tutur mantan Ketua DPRD Sulbar itu menambahkan.
Hengkang dari Demokrat Sulbar
Bupati Mamuju Tengah H Aras Tammauni resmi hengkang dari Demokrat.
Uwe Aras sapaan Bupati Mamuju mengajukan pengunduran diri ke DPD Demokrat Sulbar pada Senin 23 September 2019 lalu.
Ketua DPD Demokrat Sulbar, H Suhardi Duka (SDK) mengaku iklas atas hengkangnya orang nomor satu di Mamuju Tengah itu dari partainya.
Baca: KUA-PPAS APBD Sulbar 2020 Ditanda Tangani
Baca: Aliansi Gerakan Reforma Agraria Sulbar Tolak RUU Pertanahan
Baca: Parlemen Jalanan, Mahasiswa di Majene Akan Boikot Perkuliahan
"Saya kira setiap orang punya hak memilih partai mana yang cocok. Jadi kalau Uwe Aras mundur dari Demokrat saya tidak bisa menghalangi, saya no problem. Saya pikir haknya Uwe Aras untuk mundur," kata SDK dikonfirmasi via telepon.
Mantan Bupati Mamuju dua periode itu mengaku, tidak mengetahui persis alasan Bupati Mamuju Tengah mundur dari Demokrat. Meski demikian, SDK tetap menghargai keputusan itu.
Bupati Mamuju Tengah yang juga mantan ketua DPD Demokrat Sulbar mengambil sikap tegas setelah anaknya Amalia Fitri Aras lengser dari kursi ketua DPRD Sulbar.