Parlemen Jalanan, Mahasiswa di Majene Akan Boikot Perkuliahan
Parlemen Jalanan, Mahasiswa di Majene Akan Boikot Perkuliahan. Aksi penolakan kebijakan yang dinilai tidak pro rakyat terjadi di berbagai daerah
Penulis: edyatma jawi | Editor: Suryana Anas
Parlemen Jalanan, Mahasiswa di Majene Akan Boikot Perkuliahan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAJENE -- Aksi penolakan sejumlah kebijakan, UU dan RUU yang dinilai tidak pro rakyat terjadi di berbagai daerah.
Mahasiswa bergerak turun ke jalan dan menggeruduk kantor pemerintah. Seperti terjadi di Ibukota Jakarta dan Makassar, Sulawesi Selatan.
Mahasiswa di Majene juga mulai membangun kekuatan untuk menggelar parlemen jalanan.
Baca: GMNI Majene Gelorakan Nasional di Kalangan Pelajar
Baca: Peringati Hari Puisi, Teater Pasak Ingin Bumikan Sastra di Majene
Baca: Dua Politisi Ini Didorong Berpasangan di Pilkada Majene 2020
Seruan aksi besar-besaran itu berhembus di kalangan mahasiswa Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar).
Ajakan untuk mengosongkan ruang perkuliahan dan turun ke jalan itu tersebar di berbagai media sosial.
Mahasiswa Unsulbar, Alfarhat Pratama menjelaskan, seruan aksi itu diinisiasi Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Majene.
FPPI ingin menghimpun seluruh mahasiswa Unsulbar untuk aksi menolak kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.
Rencananya akan dilaksanakan konsolidasi akbar sebelum aksi massa, Selasa malam (24/9/2019).
"Nanti malam kita akan konsolidasi," ujar Farhat, Selasa (24/9/2019).
Pimkot FPPI Majeje itu menyampaikan, aksi mahasiswa Majene akan berlangsung, Rabu (25/9/2019). Titik utama yang akan didatangi yakni Kantor DPRD Majene.
Pada 25 September itu, perkuliahan di Unsulbar akan diboikot. Seluruh mahasiswa akan dimobilisasi untuk berkumpul di Rektorat Unsulbar dan bergerak mengepung Kantor DPRD Majene.
"Kita boikot kuliah tanggal 25 September," tegas Farhat.
Menurutnya, saat ini kondisi negara sedang darurat. Menyusul berbagai kebijakan dan produk UU serta RUU yang anti terhadap kepentingan rakyat.
Ini momentum tepat untuk mengembalikan semangat perjuangan mahasiswa yang tertidur selama 20 tahun. .