Semua Rektor di Sulsel Izinkan Mahasiswa Unjuk Rasa, Ini Alasannya

Penulis: Alfian
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Forum Pimpinan Perguruan Tinggi (PT) se-Sulawesi Selatan foto bersama usai melakukan pertemuan bersama Kapolda Sulsel, Irjen Pol Mas Guntur Laupe, di gedung Rektorat Lt 4 Universitas Hasanuddin, Selasa (1/10/2019) sore.

Sekretaris PMII Jeneponto Muhammad Taufiq mengatakan aksi puluhan kader ini sebagai aksi solidaritas atas tewasnya Randi yang diduga ditembak Polisi saat unjuk rasa di Kendari.

" Aksi kami ini merupakan aksi solidaritas sesuai instruksi dari pengurus besar (PB) mengecam tindakan aparat kepolisian yang menewaskan sahabat kami," katanya.

" Bahwa insiden penembakan yang terjadi di Kendari Sulawesi Tenggara itu menewaskan sahabat kami kader dari PMII yakni sahabat Randi dan sahabat Yusuf Qardhawi yang diduga ditembak oknum kepolisian saat unjuk rasa, kami meminta oknum yang melakukan penembakan diproses hukum," pungkasnya.

Sementara itu ketua PMII cabang Jeneponto Muhammad Idris meminta aparat kepolisian dalam mengamankan aksi unjuk rasa tak menggunakan kekerasan.

Aktivis PMII Jeneponto unjuk rasa di Mapolres Jl Sultan Hasanuddin, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Selasa (1/10/2019) siang (ikbal/tribunjeneponto.com)

"Harapan kami agar kepolisian dalam mengamankan aksi unjuk rasa mengedepankan pendekatan persuasif," kata pria yang akrab disapa Idris itu.

"Lakukan negosiasi kepada teman-taman mahasiswa supaya tidak melakukan anarkis, tapi jangan dengan cara kekerasan," tuturnya.

Usai melakukan orasi, puluhan kader PMII yang dipimpin langsung ketua Muhammad Idris melakukan salat gaib.

Mereka juga nampak berdiskusi terbuka dengan Kapolres Jeneponto AKBP Ferdiansyah di Masjid Polres Jeneponto. (TribunJeneponto.com)

Alumni SMAN 2 Jeneponto Tampil Juara II Duta Lingkungan se Sulselbar 2019

 Nurwahyu Basriadi alumni SMAN 2 Jeneponto meraih juara II pada ajang pemilihan Duta Lingkungan se-Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) 2019.

Kepada Tribun, anak dari pasangan Basriadi dan Sangnging menceritakan pengalamannya ikut duta lingkungan.

" Awalnya saya masih duduk di kelas 12 SMAN 2 Jeneponto dan saya dapat informasi tentang pemilihan Duta Lingkungan Sulselbar," kata Dia, Selasa (1/10/2019) siang.

" Lalu saya konsultasi sama pak Irsyam (pembina Osis) dan memberikan saya dukungan yang luar biasa untuk mengikuti ajang yang bergengsi ini," tuturnya.

Dengan motivasi penuh remaja kelahiran 2001 itupun mendaftarkan diri di ajang duta Lingkungan tersebut.

Ia pun mengaku mempersiapkan diri selama sepekan untuk ikut ajang ini.

Halaman
1234

Berita Terkini