TRIBUNWIKI: Ini Sosok Ipar Jenderal M Jusuf yang Nyatakan Soekarno Tak Terlibat G30S

Penulis: Desi Triana Aswan
Editor: Syamsul Bahri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan kapten tim nasional Indonesia dan Ketua Umum PSSI, Maulwi Saelan.

Dari seberang, ajudan presiden Kombes Sumirat mengabarkan tentang terjadinya penembakan di rumah Waperdam Leimena dan Menko Hankam/KASAB Jenderal Nasution.

Maulwi mengeceknya kemudian selang setengah jam kemudian, Sumirat kembali menelepon.

Rumah Menpangau Laksamana Omar Dhani dan rumah Brigjen DI Panjaitan juga ditembaki, katanya.

Namun, kabar itu segera dia ralat bahwa rumah Omar Dhani tak ditembaki, dan di sekitar Istana Merdeka ada banyak pasukan tak dikenal.

Di rumah Maulwi, Kapten Suwarno (Dan Ki I Yon KK) sudah hadir pukul 6 kurang seperempat.

“Bapak ada di mana?” tanyanya, yang langsung dijawab Maulwi, “Apakah Bapak tak ada di Istana?”

“Tidak ada,” jawab Suwarno.

Mereka berdua segera bergegas mencari keberadaan presiden.

Rumah Haryati di Grogol menjadi tujuan mereka, sesuai kebiasaan presiden apabila tak di Istana berarti ada di Wisma Yaso atau di rumah Haryati.

Namun presiden tak ada di Grogol. Maulwi buru-buru bergegas ke Wisma Yaso namun langkahnya terhenti ketika sebuah jip DKP yang dilengkapi radio transmittor & receiver Lorentz tiba.

Dengan alat komunikasi itu Maulwi mencari keberadaan presiden.

Akhirnya kontak tersambung dengan para pengawal presiden yang sedang bertugas.

Mereka menjawab: iring-iringan presiden sedang menuju Istana Merdeka.

Maulwi langsung meminta bicara dengan AKBP Mangil komandan DKP (Detasemen Kawal Pribadi).

Keduanya mendapat laporan dari sumber masing-masing mengenai perkembangan situasi dan keberadaan pasukan tak dikenal di sekitar Lapangan Monas.

Halaman
1234

Berita Terkini