Sidang Umum Ke 74 PBB

Duet Jusuf Kalla dan Puan Maharani dalam Sidang Umum PBB, Mereka Selalu Kompak Hadiri Agenda Sidang

Penulis: AS Kambie
Editor: AS Kambie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Menteri Koordinasi Bodang Pengembangan Sumber Daya Manusia Puan Maharani dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan United Nations Secretary General's Special Advocate/UNSGA untuk Inklusi Keuanganyang juga Ratu Belanda Maxima di Qatar Lounge Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa (24/9/2019) siang.

Masih di hari yang sama, Seninm Puan mengikuti  High Level Side Event "How Are We Going to Stop the War on Children?” di Markas PBB.

Dalam kesempatan itu, Puan yang selalu hadir dengan baju batik itu mengajak negara-negara anggota PBB untuk menjalin kemitraan lebih kuat dalam penghapusan kekerasan dan perlindungan terhadap anak. Ajakan tersebut disampaikan Menko PMK Puan Maharani dalam senin waktu setempat.

High Level Side Event "How Are We Going to Stop the War on Children?" diselenggarakan oleh oleh Save the Children (SCl) di sela-sela pelaksanaan sidang Majelis Umum PBB untuk mendiskusikan tindak lanjut peluncuran kampanye ‘Stop the War on Children’.

 “K kami sangatmengutuk semua pelanggaran berat terhadap anak-anak dalam konflik bersenjata. Kami mendorong semua negara anggota untuk bekerja bersama-sama melalui kemitraan dan koordinasi, termasuk dalam proses perdamaian,” jelas Puan.

Indonesia, sebutnya, sangat berkepentingan dan menghadiri Forum Majelis Tingkat Tinggi (MTT) itu karena sejalan dengan komitmen Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB, pathfinder country bagi penghapusan kekerasan terhadap anak, dan anggota Friends of Reintegration of Child Soldiers di New York.

“ Indonesia juga telah bergabung dalam Voluntary Global Pledge: For Every Child, Every Right untuk memberikan yang terbaik bagi kepentingan anak, termasuk melalui Sekolah Ramah Anak dan Forum Anak di seluruh negeri. Melindungi hak anak juga merupakan prioritas utama yang diusung Indonesia dalam program pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada 2020-2022,” jelas Puan.

SCI mengundang di ajang ini mengundang Afghanistan, Belgia, Indonesia, Jerman, Kanada, Qatar, Prancis, Sekjen PBB, Presiden Majelis Umum PBB, Special Representative for Children and Armed Conflict (CAAC), Head of Department of Peace Operations (DPO), dan Direktur Ekesekutif UNICEF untuk menyampaikan komitmen nasional mereka mengenai pentingnya perlindungan anak dalam situasi konflik bersenjata.

Keuangan Inklusi

Hari kedua, Selasa (24/9/2019), Puan mengikuti  Sesi Pembukaan General Debate Sidang Umum (SU) PBB ke 74 di Markas PBB, mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla.

General Debate Sidang Majelis Umum PBB ke-74 merupakan rangkaian Sidang Majelis Umum Ke-74 PBB.

Tema General Debate kali ini ialah mendorong upaya kerjasama multilateral untuk pengentasan kemiskinan, pendidikan berkualitas, aksi iklim dan inklusi.

Adapun isu-isu strategis yang diangkat adalah Aksi untuk Lingkungan Hidup, Kesetaraan Gender, Pemenuhan Jaminan Kesehatan Semesta (Universal Health Coverage), Revitalisasi PBB serta Pemuda, Perdamaian dan Keamanan. General Debate Sidang Majelis Umum PBB ke 74 dipimpin Tijjani Muhammad-Bande, Presiden UNGA 74 dan diikuti oleh Kepala Negara atau perwakilannya dari seluruh dunia.

Terkait dengan tema General Debate Sidang Majelis Umum PBB ke-74, Pemerintah Indonesia mengapresiasi dan menekankan bahwa tema tersebut sangat tepat dan sesuai dengan realitas dunia saat ini.

Negara-negara anggota PBB perlu menguatkan upaya bersama dalam mencapai Target Pembangunan Berkelanjutan. High Level Week SidangUmum PBB harus disikapi sebagai momentum untuk meningkatkan komitmen politik di tingkat tertinggi untuk menghadapi perubahan iklim serta mendiskusikan skema pembiayaan inovatif untuk pembangunan berkelanjutan.

Indonesia akan terus berkomitmen untuk pencapaian kesetaraan dan keberlanjutan dalam pembangunan. Tujuh provinsi di Indonesia telah berhasil mencapai Jaminan Kesehatan Semesta, Indonesia juga telah berhasil menurunkan angka kemiskinan menjadi satu digit, serta meningkatkan angka partisipasi kehadiran secara signifikan di berbagai jenjang sekolah.(*)

Berita Terkini