Sidang Umum Ke 74 PBB

Duet Jusuf Kalla dan Puan Maharani dalam Sidang Umum PBB, Mereka Selalu Kompak Hadiri Agenda Sidang

Penulis: AS Kambie
Editor: AS Kambie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Menteri Koordinasi Bodang Pengembangan Sumber Daya Manusia Puan Maharani dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan United Nations Secretary General's Special Advocate/UNSGA untuk Inklusi Keuanganyang juga Ratu Belanda Maxima di Qatar Lounge Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa (24/9/2019) siang.

Puan Maharani Ajak Kolaborasi Semua Negara PBB untuk Mencapai UHC

TRIBUN-TIMUR.COM, NEW YORK – Menteri Koordinator (Menko)Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani setiap hari mengikuti acara dana forum Sidang Umum Ke-74 Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.

Puan sudah hadir mendampingi Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) sejak hari pertama, Senin (23/9/2019).

”Semua anggota delegasi Indonesia berpartisipasi aktif di semua kegiatan level internasional ini,” tegas Puan di New York, Rabu (25/9/2019) siang.

Hari Senin, Puan mengikuti sidang pleno High Level Meeting on Universal Health Coverage (HLM UHC), Majelis Tingkat Tinggi (MTT) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), di New York.

‘Indonesia terus melakukan upaya intensif untuk mencapai UHC (Universal Health Coverage) berkelanjutan,” tegas Puan .

Menurutnya, Indonesia terus melakukan upaya intensif untuk mencapai UHC berkelanjutan. Caranya dengan memperkuat tata kelola dan akuntabilitas belanja kesehatan, diversifikasi dasar pendapatan JKN, dan menerapkan insentif terhadap intervensi kesehatan yang hemat biaya seperti GERMAS.

Termasuk mengembangkan strategi investasi jangka panjang untuk pendidikan, regulasi, rekrutmen, dan retensi tenaga kesehatan dengan insentif untuk melayani masyarakat terpencil dan yang kurang terlayani.

Menko Puan juga mengajak seluruh negara yang hadir untuk memperkuat kolaborasi global. Ia mengharapkan, HLM UHC dapat menghasilkan pernyataan sikap konkrit dan bertarget untuk mencapai jaminan kesehatan universal dan Target Pembangunan Berkelanjutan/SDGs bagi semua negara anggota PBB.

Senada dengannya, Menteri Kesehatan Prof Nila . Moeloek yang bersama Menko PMK menghadiri Plenary Meeting tersebut, menegaskan pentingnya kolaborasi multi-sektor, baik pemerintah pusat dan daerah, bisnis, dan masyarakat sipil serta berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk bekerja bersama-sama dan mendukung agar Indonesia dapat mencapai UHC secara berkelanjutan.

UHC sendiri untuk memastikan bahwa orang memiliki akses pada pelayanan kesehatan yang dibutuhkan tanpa mengalami kesulitan keuangan. Kesehatan adalah kebutuhan dasar manusia.  Indonesia telah memanfaatkan UHC untuk melindungi orang miskin guna memanfaatkan bonus demografi. Indonesia juga telah berkomitmen untuk mencapai UHC dengan memperkenalkan Skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak 2014 dan memperkuat program kesehatan masyarakat.

UHC juga UHC merupakan titik awal bagi reformasi pelayanan kesehatan di Indonesia, baik dalam pembiayaan kesehatan maupun sistem pelayanan kesehatan.

Memasuki enam tahun implementasinya, JKN menawarkan paket manfaat luas dari layanan kesehatan dan mencakup lebih dari 223 juta orang, yang mewakili 84% dari total jumlah penduduk Indonesia.

Tema pertemuan HLM UHC  kali ini adalah Universal Health Coverage: Moving Together to Build a Healthier World.

Side Event

Halaman
12

Berita Terkini